Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yusuf, Siswa SMK yang Buta Setelah Dilempar Telur Saat Ulang Tahun

Kompas.com - 31/05/2017, 16:10 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Muhammad Yusuf Permana, remaja usia 19 tahun asal Kampung Leuwi Jambe, Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor ini, mengalami kebutaan setelah matanya terkena lemparan telur dari teman-temannya.

Kejutan yang dimaksudkan teman-temannya pada hari ulang tahunnya, Januari lalu, pun berakhir pilu.

Kondisi mata Yusuf bagian kirinya sekarang tak mampu melihat normal kembali pasca-peristiwa itu. Dokter pun menyarankan untuk segera dilakukan operasi cangkok mata.

Yusuf menuturkan, pada saat kejadian, teman-temannya melemparkan telur ke arahnya. Salah satu telur dilempar tepat mengenai mata kirinya. Saat itu juga, Yusuf langsung merasakan gelap.

Dua hari setelah kejadian itu, Yusuf mengalami perih di bagian mata kirinya dan lima hari kemudian, mata kirinya mengeluarkan nanah hingga matanya tidak bisa terbuka.

"Pas kerasa banget mah dua hari setelah kena telur. Perih, susah melek. Terus pas lima hari, mata kerasa panas. Tadinya yang masih bisa melek jadi rapet. Kata dokter, gara-gara bakteri dari telur yang kena mata," ungkap Yusuf belum lama ini.

(Baca juga: Kisah Mukhlis Penyandang Disabilitas yang Kayuh Sepeda Puluhan Kilo Jual Telur Asin demi Orangtua)

Pelajar kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) As Shoheh, Citeureup, Kabupaten Bogor ini, kemudian berobat ditemani bibi dan kakak perempuannya.

Awalnya, Yusuf berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong. Namun, karena pihak RSUD Cibinong tak mampu menangani kondisinya, maka dirujuklah Yusuf ke Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta.

Di sana, Yusuf mendapat perawatan cukup baik oleh pihak rumah sakit. Ia menjalani pemeriksaan rutin untuk mengecek kondisi mata kirinya selama kurang lebih dua bulan.

Meski begitu, kata Yusuf, jika ingin dioperasi, dirinya harus dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena dinilai lebih memiliki alat-alat yang lengkap.

"Kalau mau operasi dirujuk ke Rumah Sakit Cipto, karena di RS Harapan Bunda nggak ada alat-alat (operasi) mata," katanya.

Ia menuturkan, sejauh ini, dirinya belum tahu kapan harus menjalani operasi cangkok mata. Sambungnya, pihak RS Cipto Mangunkusumo masih menunggu persediaan atau stok dari bank mata.

"Saya siap-siap aja operasi, tapi kan namanya operasi takut gagal juga. Kata dokter, operasi cangkok mata intinya keberuntungan. Ada yang cocok, ada yang nggak. Apalagi sempat dikasih liat foto-fotonya kalau gagal (operasi). Ini juga masih di pikir-pikir dulu," ucapnya.

Yusuf berharap, agar kondisinya bisa kembali normal walau ia tahu tak semudah membalikkan telapak tangan untuk menyembuhkan mata kirinya. Dia pun ingin operasi matanya nanti bisa berjalan dengan lancar.

"Intinya, nunggu matanya tenang dulu. Kalau dibilang sembuh, ya sembuhnya segini. Ini agak putih kan. Pertama putih banget ketutup nanah, mas. Ibaratnya, kalau di tangan ini luka boroklah gitu," tutur dia. 

 

Kompas TV Meski Buta, Pemuda Ini Jago Main Skateboard
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com