Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat dari Dekat Kapal Listrik Apung 125 MW di Kupang

Kompas.com - 30/05/2017, 12:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Waktu menunjukan pukul 12.15 Wita. Panas terik yang membakar kulit tak menyurutkan semangat belasan wartawan dari berbagai media di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendatangi kapal listrik apung berkapasitas listrik 125 MW.

Kapal asal Turki itu bernama Karadeniz Powership Gokhan Bey. Bersama Noviana, perwakilan PT KAR Karpowership Indonesia, rombongan berangkat menggunakan bus. Perjalanan dari Kota Kupang menuju perairan Bolok sekitar 30 menit atau lebih dari 16 kilometer.

Sesampainya di lokasi dan mengisi form, wartawan dikasih kartu pengunjung dan helm berwarna putih yang artinya sudah diperbolehkan untuk masuk ke kapal. Semua wartawan diarahkan naik ke dek, tempat acara berlangsung.

Dalam acara tersebut, Director Regional Asia Pasific PT Karpowership Indonesia Ufuk Berk mengatakan, perusahaannya mensuplai listrik dalam bentuk kontrak di beberapa negara, seperti Lebanon 27 persen, Ghana 22 persen, Gambia 16 persen, dan Irak Selatan 15 persen.

Di Indonesia, perusahaannya menyuplai Sulawesi Utara 31 persen, Kota Kupang 54 persen, dan Kota Ambon 100 persen.

"Karpowership satu-satunya di dunia yang memiliki kapal listrik terapung. Kapasitasnya lebih dari 3.000 MW. Ini perusahaan satu-satunya yang mengespor listrik dari Turki," kata Ufuk Berk kepada wartawan, Selasa (29/5/2017) sore.

(Baca juga: Kapal Listrik Segera Suplai Listrik untuk Daratan Timor)

Keistimewaan dari kapal listrik, lanjut Ufuk, semua operasional dan perawatan dan pemeliharaan dilakukan di dalam kapal tersebut selama 24 jam non stop, termasuk bahan bakar pun dimiliki sendiri.

Menurut Ufuk, perusahaannya mensuplai 2.700 MW ke pasar internasional. Meski begitu, pihaknya masih punya cadangan daya lebih dari 4.000 MW dan dan masih dikonstruksi 13 kapal dengan total daya 2.700 MW.

Sedangkan untuk kapal Karadeniz Powership Gokhan Bey ini, memiliki daya listrik sebanyak 125 MW.

Namun, PLN mengontrak daya sebesar 60 MW untuk disuplai ke Kota Kupang dan tiga kabupaten lainnya di daratan Timor, yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU) dan Belu.

Humas PLN Wilayah NTT, Sulistiyoadi Nikolaus dan Asisten Manajer Operasi Sistem dan Penyaluran PLN NTT Eka Widarma mengatakan, sebelum kapal asal Turki ini tiba, Kota Kupang dan sekitarnya mengalami krisis pasokan pembangkit listrik.

Setelah adanya pasokan listrik ini, ia berharap, warga bisa menikmatinya dengan baik. Saat ini suplai listrik dari kapal sudah masuk dalam Timor Sistem. Pembangkit ini sudah bisa disuplai dari Kupang sampai Atambua, Kabupaten Belu, melalui transmisi.

"Kontraknya dengan kapal Turki ini 60 MW dan kita hanya pakai 30 MW saja, sehingga kita mengalami surplus daya. Karena itu kita ingin mengundang para pelaku usaha di kota dan kabupaten lainnya di daratan Timor untuk bisa mengambil kelebihan daya itu," tuturnya.

(Baca juga: Ada Kapal Listrik dari Turki, Kenapa Kupang Masih Alami Pemadaman?)

"Surplus pada siang hari itu 40 MW dan pada malam hari 20 MW, sehingga beban puncak tertinggi itu terjadi pada malam hari," tambahnya.

Mereka berharap, masyarakat memanfaatkan kelebihan daya dengan menciptakan usaha-usaha baru yang membutuhkan arus listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com