Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Status-status Afi yang Viral di Dunia Maya

Kompas.com - 30/05/2017, 06:06 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Akun Afi Nihaya Faradisa milik Asa Firda Nihaya mendadak menjadi viral di dunia maya. Setiap status yang ditulis gadis berusia 18 tahun asal Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi langsung dibagikan oleh ribuan pengikutnya.

Berikut penyataan-pernyataan yang ditulis Afi di status facebooknya

1. Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan. Kewarganegaraan saya warisan, nama saya warisan, dan agama saya juga warisan.

Pernyataan tersebut di tulis Asa dengan judul "Warisan" pada 15 Mei 2017 pukul 10.21 WIB dan telah dibagikan sebanyak 74.091 kali oleh netizen dan ditanggapi sebanyak 131.000 kali dengan 17.000 komentar.

Setelah menulis status tersebut, akun Afi Nihaya Faradisa sempat tidak bisa diakses kurang dari 24 jam.

"Padahal status itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Pilkada Jakarta yang sudah lewat. Tulisan itu saya tulis sebagai perenungan buat saya dan kita semua, " jelas gadis kelahiran 1998 kepada Kompas.com Kamis (18/5/2017).

(Baca juga: Ini Status yang Membuat Akun Facebook Afi Tidak Bisa Dibuka)

Ia juga sempat menulis di kolom komentar, status tersebut pernyataan dari John Dewer, "Pikiran itu seperti parasut; hanya berfungsi ketika terbuka." Komentar Asa tersebut ditanggapi 9,6 ribu netizen. 

2. Dengan pistol kita bisa membunuh teroris, tapi dengan pemahaman agama yang baik kita bisa membunuh terorisme.

Pernyataan tersebut ditulis Asa pada 25 Mei 2017 pukul 9.55 WIB dengan judul "Belas Kasih Dalam Agama Kita". Status tersebut dibagikan 8.400 kali dan ditanggapi sebanyak 41.000 netizen dengan 3.800 komentar.

Di status tersebut, Asa juga mengatakan bahwa kalimat Basmalah di pembuka surat-surat Al Quran dan doa yang paling sering diucapkan umat Islam mengandung dua sifat utama Tuhan: "Maha Pengasih" dan "Maha Penyayang".

(Baca juga: Afi: Agama Mana Pun Selalu Ajarkan Kedamaian, Bukan Buat Kekacauan)

"Kalimat ini menjadi bukti paling tegas bahwa kasih sayang adalah jiwa dari seluruh ajaran Islam," tulisanya. 

3. Ia hanya menyampaikan bahwa bersikap takwa dan setia pada agama tidak harus dengan mendiskreditkan keyakinan yang berbeda. Betapa susahnya memahami hal sesederhana itu saja, sampai-sampai bullyan tak hentinya datang.

Pernyataan tersebut ditulis Asa pada 22 Mei 2017 pukul 19.37 WIB di status yang berjudul "Cara agar hidupmu damai di negeri ini".

Di tulisan tersebut, Asa menjadi seorang kakak yang berpesan kepada adik-adik kelasnya yang masih duduk di SMP dan SMA agar jangan bersikap kritis, jangan berani tampil beda, dan jangan mempertanyakan keadaan yang tertata sejak lama jika ingin hidup damai.

(Baca juga: Sering Diancam, Afi Akan Tetap Terus Menulis)

"Adik-adikku sayang. Ingatlah yang kakak sampaikan. Jangan terlalu tinggi harapan! Kau lihat sendiri, di negeri ini, korupsi, rusak moral, dan sepi nalar tidak apa-apa, asalkan kau tidak berkata terlampau jujur terhadap realita," tulis Asa.

Status tersebut dikomentari oleh 9.600 orang dan ditanggapi 61.000 kali dan dibagikan sebanyak 14.117 kali. 

4. Mungkin saja kamu merasa bahwa dirimu sedang menjalani cinta yang tulus, tapi bagi orang lain yang melihatnya, kamu sedang menjalani cinta buta. Love is blind. Marriage is an eye-opener.

Ya, cinta memang menarik. Tapi cinta yang salah harganya sangat mahal. Tidak layak untuk kita tebus. Asa menulis pernyataan tersebut pada 12 Mei 2017 pukul 9.09 WIB dengan judul "Pernikahan".

Status tersebut dibagikan sebanyak 8.004 kali dengan komentar sebanyak 1.329 dan ditanggapi 27.000 netizen. Di status tersebut Asa menggambarkan sebuah pernikahan dari mata seorang anak remaja.

(Baca juga: Afi: Saya Bisa Marah, Menangis, Takut...)

Dia berpendapat, jika menikah adalah sebuah keputusan besar, bukan hanya sekedar agar tidak sendirian, agar berubah status di KTP.

Menikah juga bukan karena tekanan lingkungan, agar ada menafkahi, agar bisa berhubungan seks secara legal, agar ada yang diajak mengobrol dan tinggal bersama-sama.

"Pernikahan adalah menerima sisi baik dan sisi buruk, menerima masa lalu sekaligus masa depan seseorang. Dan aku. Aku masih sangat jauh dari kesiapan untuk demikian," tulis Asa.

 

5. Orang 'blak-blakan' menyakiti orang lain, sedangkan orang baik menyakiti diri sendiri. Bahkan mereka disakiti dua kali; oleh orang lain dan oleh dirinya sendiri.

Asa menulis pernyataan tersebut di status yang berjudul "Orang Baik disakiti dua kali" pada 10 Mei 2017 pukul 14.32 WIB. Pada status tersebut Afi menceritakan tentang orang yang sakit parah dan dikelilingi oleh keluarganya.

Antara yang sakit dan keluarga, mereka saling meminta maaf dan memaafkan sehingga setiap orang yang berkumpul menjadi lega dan ikhlas dengan apa yang terjadi. Kemudian yang sakit berangsur-angsur sembuh dan kembali pulih.

Dalam tulisannya, Asa mengatakan, salah satu cara untuk hidup sehat adalah jangan mendendam dan memafkan.

"Dan jangan gengsi meminta maaf kalau memang berbuat salah. Tidak heran, banyak kita lihat yang umurnya pendek itu justru orang yang kita anggap baik (terlihat tidak suka marah-marah), padahal yang terjadi adalah ia tetap marah, tapi tidak ia ungkapkan sehingga emosi negatifnya berbalik menyakiti diri sendiri," tulisnya.

Status tersebut ditanggapi sebanyak 19.000 netizen dengan komentar sebanyak 679 orang dan dibagikan sebanyak 5.232 kali.

6. Tidak ada orang yang begitu lahir langsung jadi pintar, hebat, sabar, atau bijaksana. Semua pasti ada prosesnya. Semua orang tua yang bijak awalnya adalah anak muda yang bodoh.

Seorang pegawai yang teliti dulunya adalah anak yang ceroboh. Jadi, selama kita masih hidup di dunia, berarti kita ini masih belum baik. Masih disuruh belajar dan pasti masih banyak melakukan kesalahan. Tidak usah saling menghujat hanya karena dosa kita berbeda.

Status tersebut ditulis Asa pada 5 Mei 2017 dan berisi tentang setiap orang pasti memiliki proses untuk menjadi lebih baik.

(Baca juga: Afi: Kalau Punya Uang, Saya Memilih Beli Buku daripada Beli Baju)

 Ia mencontohkan J.K.Rowling, penulis seri novel Harry Potter yang pernah ditolak masuk kuliah, lalu ibunya meninggal dunia. Ia menikah dan suaminya seorang pemabuk dan suka melakukan kekerasan.

"Semua orang hebat butuh 'latihan' yang hebat. Sebuah lampu juga perlu untuk menerima arus positif sekaligus arus negatif agar bisa menyala," tulisnya.

Status tersebut telah dibagikan sebanyak 3.007 kali dengan komentar sebanyak 625 dan ditanggapi oleh 15.000 pengguna internet. 

 

7. Berhijab itu mudah, yang sulit adalah berhijab tanpa merasa lebih suci dari yang tidak berhijab. Memberi itu mudah, yang sulit adalah memberi tanpa merasa lebih tinggi dari orang yang diberi.

Mendapat juara 1 itu mudah, yang sulit adalah mendapat juara 1 tanpa merendahkan mereka yang tidak juara. Tujuan kita adalah berusaha menjadi baik, bukan sekadar "merasa baik".

Status tersebut dibagikan sebanyak 3.080 kali dan ditanggapi 17.000 pengguna internet dengan komentar sebanyak 487 orang. Status ini di tulis pada 25 April 2017, sebelum Asa dinyatakan lulus dari SMA 1 Gambiran pada 26 April 2017.

8. Aku memahami bahwa memaafkan adalah perkara yang tidak mudah. Butuh waktu. Butuh ilmu. Tapi, aku telah merenung cukup lama untuk sampai pada suatu kesimpulan: Memaafkan akan tetap jadi hal yang sulit selama kau masih menganggap maaf sebagai pemberian.

Pernyataan tersebut di tulis Asa di statusnya yang berjudul "Maaf dan Memaafkan" pada 21 April 2017. Pada status tersebut, Asa bercerita tentang teman SMP-nya yang mengirim pesan kepadanya yang berisi permintaan maaf atas kejadian 6 tahun lalu.

"Hidup adalah serangkaian "karma" yang berputar. Jangan harap bisa lolos dari kejaran karma, atau apapun yang biasa kau sebut: hukum tabur-tuai, sebab-akibat, ganjaran kebaikan-dosa, dan sebagainya," tulisnya.

Status tersebut dibagikan sebanyak 1.509 kali dan ditanggapi oleh 7,8 pengguna internet dan dikomentari sebanyak 347 komentar.

(Baca juga: Afi Pilih Putus dengan Pacar karena Tak Dukung Keberagaman)

Itu tadi beberapa status dari akun Afi Nihaya Faradisa milik Asa Firda Nihaya, remaja asal Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi yang viral di media sosial.

Saat ini, akun anak pertama dari pasangan Wahyudi dan Sumarti tersebut telah diikuti 519.910 orang dan setiap status yang ditulisnya di facebook bisa dipastikan akan dibagikan oleh ribuan orang pengguna internet. 

Kompas TV Tulisan yang menjadi perhatian berjudul warisan yang ditulis Afi di halaman muka akun Facebooknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com