Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindahkan Bangkai Paus, Warga Desa Soleh Minta Bantuan ‘Tug Boat’

Kompas.com - 30/05/2017, 05:39 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Bangkai paus raksasa yang terdampar di perairan Desa Soleh, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku rencananya akan dikuburkan Selasa (30/5/2017) oleh warga desa setempat.

Kepala Desa Soleh, Ahad Asama mengaku, bangkai paus itu harus segera dikuburkan karena khawatir akan mencemari laut dan juga kesehatan warga desa. "Rencananya Selasa sore akan kita kuburkan bangkainya,” kata Ahad melalui telepon selulernya, Senin (29/5/2017) malam.

Warga, sambung Ahad, saat ini tengah bingung. Bagaimana caranya memindahkan hewan mamalia laut berukuran 23 meter tersebut.

“Kalau pakai loang boat tidak mungkin karena bangkai pausnya besar sekali, dan posisinya berada di laut yang dangkal,” ujarnya.

(Baca juga: Bangkai Paus Sepanjang 23 Meter Kembali Terdampar di Seram Barat)

 

Akhirnya, ia meminta bantuan Pemerintah Provinsi Maluku maupun instansi terkait untuk mendatangkan tug boat. Tug boat ini akan digunakan warga desa untuk mengevakuasi bangkai paus.

“Kami minta Pemprov Maluku bisa membantu kami mendatangkan tug boat. Karena kalau mengharaplan warga sekampung tarik dengan tali atau tarik dengan loang boat tidak mungkin,” ungkapnya.

Dia menambahkan, bangkai paus itu harus segera dikuburkan karena akan berdampak buruk tidak hanya bagi terumbu dan ekosistem laut tapi juga bagi kesehatan warga setempat.

”Kami takut jangan sampai bangkainya membusuk. Apalagi jarak bangkai dengan perkampungan hanya 50 meter,” ujarnya.

(Baca juga: Bangkai Paus Terdampar di Seram Barat, Warga Berfoto-foto)

 

Diberitakan sebelumnya, bangkai paus raksasa ini pertama kali ditemukan sekira pukul 06.00 WIT. Saat ditemukan, paus masih dalam keadaan hidup. Namun beberapa jam kemudian paus itu mati.

Warga desa setempat telah mengukur hewan mamalia raksasa itu. Hasilnya, bangkai paus itu berukuran panjang 23 meter, lebar lima meter dan tinggi mencapai empat meter. Hingga malam ini bangkai paus itu masih berada di dekat pesisir pantai desa tersebut. 

Kompas TV Nelayan asal Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, menemukan hiu paus di Perairan Laut Pulau Maniang. Binatang langka yang dilindungi ini, ditemukan nelayan saat tengah melaut. Terkait keberadaan mamalia ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka akan melakukan pengkajian apakah binatang itu menetap di Pulau Padamarang ataukah berimigrasi ke tempat lain. Untuk sementara, hiu paus ini akan dibiarkan di habitatnya dan pemerintah akan memberikan perlindungan secara maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com