Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Ponorogo Gerebek Pabrik Garam Oplosan yang Sudah Beroperasi 23 Tahun

Kompas.com - 29/05/2017, 18:51 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Tim Satgas Pangan Polres Ponorogo menggerebek pabrik garam oplosan di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Brotonegaran, Kota Ponorogo.

Dalam penggerebekan itu, polisi mendapati 3,5 ton garam oplosan yang sedang dikemas.

Kapolres Ponorogo AKBP Suryo Sudarmadi yang dikonfirmasi, Senin (29/5/2017), menjelaskan, penggerebekan pabrik garam oplosan itu dilakukan timnya pada Sabtu (27/5/2017).

"Dari tangan terlapor berinisial K (56), polisi mengamankan satu karung garam grosok, satu plastik garam sampel di bak tempa pencampuran, satu botol serbuk yodium, satu buah gembor yodium cair. Tak hanya itu, polisi juga menyita tiga bal garam hasil produksi merek segitiga G2, segitiga PS & Segitiga O dan peralatan pencampuran garam," ungkap Suryo.

Baca juga: Cerita Petani Garam Tanpa Gudang Garam

Suryo menyatakan, K dijerat dengan pidana memproduksi garam tidak memiliki izin perdagangan dan tidak memiliki keamanan dan mutu pangan.

"Jadi garam itu diproduksi dengan mencampurkan garam lokal dengan yodium secara manual," tandas Suryo.

Untuk lebih detil, Suryo meminta wartawan menghubungi Kasat Reskrim AKP Rudi Darmawan. Rudi yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, terlapor K sudah memproduksi garam oplosan tak berizin itu sejak 1994. Pasalnya, dari produksi garam oplosan, terlapor K bisa menjualnya dengan harga yang lebih murah dari garam lainnya.

"Selain memproduksi garam oplosan, K merupakan distributor garam asli bermerek G. Untuk mendapatkan keuntungan banyak, K memproduksi garam oplosan yang diolah secara manual dengan merk G2," ungkap Rudi.

Rudi menambahkan, untuk menarik pelanggan, produk garam oplosan bermerek G2 harganya lebih murah dibandingkan dengan garam aslinya. Terlapor K mendistribusikan garam oplosan itu di wilayah Kabupaten Ponorogo, Pacitan hingga Wonogiri.

Baca juga: Cuaca Tak Menentu, Produksi Garam di Lamongan Turun

Rudi mengatakan, setiap harinya pabrik garam oplosan itu diproduksi hingga lima kuintal.

Terkait tersangka dalam kasus ini, Rudi menyatakan polisi masih memeriksa saksi-saksi. Tersangka ditetapkan setelah timnya melakukan gelar perkara.

Kompas TV 5 Varian Garam Terinspirasi dari Air Mata Manusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com