Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Sudah Tua dan Dua Kali Gagal pada Pilkada NTT, Ini Kata Ketua DPD Golkar NTT

Kompas.com - 27/05/2017, 11:05 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

SOE, KOMPAS.com - Ibrahim Agustinus Medah, bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Partai Golkar menjawab kekhawatiran sejumlah pihak yang mempertanyakan usianya yang memasuki kepala tujuh dan dua kali gagal dalam perhelatan pemilihan Gubernur NTT.

Medah yang ingin kembali bertarung dalam Pilkada Gubernur NTT 2018 mendatang, merasa memiliki pengalaman panjang di birokrasi dan politik. Pada usia 25 tahun telah menjadi wakil camat, hingga kini menjadi anggota DPD RI.

Menurut dia, hal itu merupakan karunia Tuhan yang luar biasa yang harus dipertanggungjawabkannya dengan mengimplementasikan seluruh pengalamannya untuk membawa NTT keluar dari kemiskinan.

"Saya merasa bahwa Tuhan memberikan kepada saya pengalaman yang panjang mulai wakil camat, camat, beberapa posisi staf di Kabupaten Kupang, terpilih menjadi Ketua DPRD Kabupaten Kupang, staf di kantor Gubernur, Bupati Kupang dua periode, Ketua DPRD NTT dan saat ini sebagai Anggota DPD RI."

"Saya merasa bahwa kalau saya ditugaskan menjadi pemimpin di NTT untuk mengatasi masalah kemiskinan maka saya siap, dan saya bisa lakukan itu karena pengalaman itu," ujar Medah ketika berpidato dalam pembukaan Musda Partai Golkar Kabupaten Timor Tengah Selatan, Jumat (26/5/2017).  

Terkait usianya yang kini memasuki 71 tahun, Medah menyatakan bersyukur kepada Tuhan bahwa ia justru merasa sama seperti 30 tahun yang lalu karena kondisi kesehatan fisik, kemampuan, inovasi dan kecerdasannya tidak ada yang berubah.

Baca: Ingin Ikut Pilkada untuk Ketiga Kalinya, Ketua DPD Golkar NTT Daftar ke PKB

"Soal usia bagi saya, saya merasa masih seperti 30 tahun yang lalu. Tidak ada yang berubah. Dan Tuhan sedang menuntut tanggung jawab dari saya, dan tangung jawab itu saya ditugaskan menjadi calon Gubernur NTT," ujarnya.

Medah menantang, jika ada orang muda yang mampu mengatasi masalah kemiskinan di NTT maka ia tidak bakalan maju menjadi calon gubernur NTT.

Medah juga menjelaskan soal sudah dua kali bertarung dalam Pilgub NTT, namun masih belum menang dan sekarang maju lagi.

"Selama Tuhan masih memberikan saya kesehatan, kekuatan, dan intelektual yang baik, saya justru mersa bersalah jika saya tidak mengabdikannya untuk mengatasi masalah kemiskinan di NTT. "

Menurut dia, kemiskinan itu menyangkut dengan hajat hidup orang banyak, sehingga membutuhkan seseorang pemimpin yang bisa melakukan pekerjaan yang baik dengan ditunjang oleh pengalaman yang matang.

Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Kabupaten TTS Aleks Kase dalam pidatonya mengatakan, Musda Partai Golkar TTS harus mampu melahirkan kepengurusan yang bisa bekerja lebih maksimal untuk bersama pemerintah mengatasi masalah kemiskinan di wilayah TTS.

Musda Golkar Kabupaten TTS setelah dibuka oleh Ibrahim Agustinus Medah, selanjutnya dipimpin oleh Wakil Ketua DPD I Partai Golkar NTT Gady Buli, SH.

Saat berkunjung ke Kabupaten TTS, Medah didampingi Wakil Ketua DPD I Golkar NTT Laurens Leba Tukan, Benny Rafael, Benny Taopan, Hery Liman dan Adrianus Moron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com