Sebelum Tewas, Bripda Gilang Sempat Pulang Kampung ke Klaten

KLATEN, KOMPAS.com - Seminggu sebelum kejadian bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Bripda Imam Gilang Adinata (25) sempat pulang ke rumah keluarganya di di Srago Gede, Mojayan, Klaten, Jawa Tengah.

Gilang menjadi satu dari tiga anggota polisi yang tewas dalam ledakan tersebut.

"Gilang kemarin baru seminggu pulang, hanya sehari di sini Jumat datang, Sabtu pulang,"kata Paman Gilang, Rohmat Sugiyarto saat ditemui di rumah duka Kamis (25/5/2017).

Menurut dia, saat pulang ke rumah, Gilang yang biasanya ceria terlihat kusut dan tak bersemangat.

"Dia itu orangnya ceria, dan banyak bergaul. Saat pulang kemarin itu kusut, enggak ngerti kenapa, "ujar Rohmat.

Gilang memang sejak kecil usia 3 tahun diasuh oleh sang nenek. Sementara kedua orang tuanya Sri sarjono, dan Ningwiyati bekerja di Jakarta.

(Baca: Kronologi Ledakan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)

"Dia itu sudah seperti anak, karena sejak kecil disini," katanya.

Di Klaten, Gilang bersekolah di SD Mojayan 1, SMP muhamadiyah 1, SMA 1 Karangnongko. Lalu 2012 lalu mendaftar diri untuk menjadi anggota Polri sehingga pindah ke Jakarta dan tinggal bersama kedua orang tuanya.

Salah satu Paman Gilang yakni Eri Rubianto menambahkan, kepulangan Gilang seminggu lalu juga mengurus motor NMax yang hilang sekitar 2 minggu lalu.

"Dia korban gendam, motornya hilang, pulang mau mengurus asuransi karena motornya beli di sini," ucapnya.

Eri yang juga bertugas di Kepolisian Resort Klaten, mengaku tidak sempat bertemu dengan keponakannya itu.