"Ada kawan saya yang ganti akun sampai 13 kali karena ada yang bobol. Jadi saat akun atas nama Afi sempat tidak bisa dibuka saya berusaha tenang walaupun galau juga sih," kata dia sambil tertawa.
(Baca juga: Keinginan Afi untuk Bertemu Jokowi...)
Ketertarikan Afi akan menulis sudah terlihat sejak dia masih duduk di bangku SMP. Saat itu, dia menulis di buku harian dan catatan pertama di buku hariannya tertanggal Rabu 14 Mei 2015.
Saat ini, dia masih menyimpan empat buku tebal yang merupakan buku hariannya dan ditulis dengan tangan.
Untuk menulis status-status yang viral di media sosial, Afi hanya memanfaatkan ponsel Android miliknya. Dia mengatakan, jika menulis di laptop atau komputer, idenya justru tidak keluar.
"Saya pakai ponsel yang harganya murah. Dulu beli second 600.000. Sepanjang apa pun statusnya, saya ngetik-nya ya pakai handphone ini," katanya sambil menunjukkan ponsel berwarna hitam miliknya.
Sejak statusnya viral di dunia maya, Afi terpaksa menonaktifkan pemberitahuan atau notifikasi pada akunnya.
Maklum, bunyi notifikasi itu sangat mengganggu. Dalam satu jam, bisa ada ratusan pemberitahuan.
"Juga ada ribuan pesan yang belum terbaca karena terlalu banyak. Isinya macam-macam yang mau kenala sampai ancaman. Semua saya baca satu satu kalau pas ada waktu. Kalau yang kira-kira penting ya saya balas. Jadi minta maaf kalau ada yang tidak kebalas. Banyak banget soalnya," tutur Afi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.