SAMARINDA, KOMPAS.com - Tanggul bekas galian tambang yang menjadi ekowisata di Kota Perjuangan Sanga-sanga, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), jebol dan membanjiri satu Kelurahan Sarijaya, Sanga-sanga.
Satu ruas jalan bahkan terancam putus karena dihantam arus air yang deras.
Baca juga: Banjir Landa Samarinda, 1.000 Rumah Terendam
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sarijaya, Aspian, mengatakan, tanggul yang diduga milik Primkoveri itu berulang kali jebol.
Namun, jebol kali ini tergolong parah karena air membanjiri jalan raya berhari-hari sehingga warga kesulitan untuk menyeberang.
“Ini sih sudah berkali-kali, bahkan kemarin banjir besar sampai 1 meter. Asal air bekas galian tambang di atas, kalau tidak salah itu Primkoveri. Tanggul jebol itu sudah sering di desa ini,” kata Aspian, Jumat (19/5/2017).
Sejauh ini, kata Aspian, belum ada keputusan dari warga dan pemerintah mengenai perbaikan tanggung yang sering jebol ini.
Sebab, meski sudah diperbaiki berulang kali, debit air pasca-hujan yang tinggi kerap membuat tanggul kembali jebol.
“Kita masih belum tahu, kita harus duduk bersama dulu dengan pak camat, Pemerintah Kukar dan perusahaan juga Pertamina," kata dia.
"Ini kan jalan kita pakai bersama, kalau putus dan tidak bisa digunakan lagi tentu warga yang kasihan. Masalahnya jebol terus walau sudah diperbaiki berulang kali,” ujar Aspian.
Sebenarnya, lanjut dia, tanggul tersebut sudah berstatus ekowisata dari reklamasi lubang tambang Primkoveri.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan