KENDAL,KOMPAS.com - Warga dari 8 desa di Kendal Jawa Tengah, yang tanahnya terkena proyek jalan tol Semarang-Batang, mendatangi kantor Bupati Kendal, Jumat (19/5/2017) petang.
Mereka bershalawat bersama, berdoa supaya pertemuan perwakilan warga dengan staf kepresidenan, bisa membuahkan hasil yang baik. Beberapa warga terlihat mengeluarkan air mata.
“Kami ingin keadilan,” kata Mahfudin, warga Sumbersari Ngampel.
Menurut dia, dalam proses ganti rugi tanah tersebut ada ketidakketerbukaan. “Kami memperjuangkan hak kami,” ucap Mahfudin yang datang bersama anaknya,
Senada dengan Mahfudin. Suwarti, warga Rejosari Ngampel, meminta supaya tim pembebasan tanah melakukan ukur ulang. Sebab ukuran yang dilakukan oleh tim pembebasan tanah, tidak sesuai dengan luas tanahnya yang ada dalam sertifikat.
“Tanah saya banyak yang hilang, karena luasnya lebih sedikit kalau dibandingkan yang ada dalam sertifikat, “ ujarnya.
Terkait dengan hal itu, salah satu pendamping warga korban jalan tol di Kendal, Agus Surono, meminta supaya ada kemuktahiran data, pengukuran ulang, dan proses konsinyasi dihentikan. “Persoalan ini harus diselesaikan dulu,” katanya.
Baca juga: Jerit Tangis Iringi Eksekusi Tanah Proyek Jalan Tol di Kendal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.