Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Bangka Belitung Stop Rekrut Pegawai Honorer

Kompas.com - 19/05/2017, 16:54 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, akan menghentikan penerimaan pegawai honorer, karena dinilai semakin membebani keuangan daerah.

Hingga kini, pihaknya mencatat, lebih dari 3.000 tenaga honorer bekerja di provinsi tersebut. Mereka tersebar di berbagai dinas, badan, dan komisi di lingkungan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung.

“Ini sudah kebablasan. Kalau saya mau (keras) banyak yang akan terbuang,” kata Erzaldi Rosman, Jumat (19/5/2017).

(Baca juga: Dipecat, Ratusan Guru Honorer Datangi DPRD Sumut)

Mantan bupati Bangka Tengah dua periode ini menegaskan, jumlah honorer di lingkungan pemprov telah melewati ambang batas. Setiap tahun, anggaran yang dikeluarkan untuk mengakomodir pegawai honorer mencapai Rp 15 miliar. 

Saat ini, sambung Erzaldi, komposisi pegawai honorer dengan PNS 1:1. Karenanya ia khawatir terjadi tumpang tindih pekerjaan dan tanggung jawab. 

Ia menilai, membengkaknya jumlah honorer karena kedekatan pejabat dengan masyarakat. Untuk itu ia mewanti-wanti tim sukses untuk tidak meminta porsi pegawai honorer karena tidak ada lagi penambahan anggaran untuk itu. 

(Baca juga: Saat Para Pegawai Honorer Jatim Berebut Curhat di Hadapan Pejabat)

Erzaldi meyakinkan, pemberhentian belum dilakukan selama honorer bisa memperlihatkan kinerja yang baik. 

Kompas TV Perawat Honorer Tuntut Jadi Pegawai Tetap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com