YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana membangun jalan tol yang akan melewati Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketiga jalan tol itu yaitu tol Yogya-Solo, tol Yogya-Cilacap, dan tol Yogya-Bawen.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin, proyek tersebut akan meningkatkan tingkat perekonomian warga DIY. Sebab, ia menilai, keberadaan tol akan memberikan kemakmuran bagi masyarakat mengingat kemajuan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah adanya aksesibilitas yang memadai.
“Kalau ada jalan tol, turis akan datang dan enjoy sehingga memberikan kemakmuran bagi tempat itu,” kata Budi di Taman Budaya Yogyakarta, Jalan Panembahan Senopati, Kota Yogyakarta, Kamis (18/5/2017) malam.
Baca juga: Pembebasan Tanah Jalan Tol Mantingan-Kertosono Telan Rp 1,2 Triliun
Adanya keresahan masyarakat dengan adanya pembangunan tol itu, Budi mengaku, akan meminta pihak terkait untuk berdialog.
Menurutnya, proyek pembangunan apapun, terutama di Yogyakarta, harus mengedepankan dialog sebelum mengambil keputusan. Termasuk juga, kata dia, mengajak dialog masyarakat yang merasa usahanya terancam tutup atau bangkrut dengan adanya tol tersebut.
“Bahwasannya masyarakat harus diberi kesempatan, di mana warung-warung itu tetap ada dan tidak terganggu, kami buat exit (jalan keluar) ke kampung, pasti bisa,” kata Budi.
Budi mengatakan, perlakuan serupa juga akan dilakukan terhadap masyarakat yang terdampak proyek pembangunan jalur kereta api bandara di Temon, Kabupaten Kulon Progo.
Baca juga: Tolak Ganti Rugi Lahan Tol Semarang-Batang, Ganjar Persilakan Ambil Jalur Hukum
Pihak terkait dalam proyek itu juga harus mengajak dialog masyarakat yang merasa khawatir dengan adanya pembangunan kereta api bandara itu.
“Proses sama. Pokoknya dalam 2019 sudah jadi,” kata Budi.