Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perampokan Bank Jateng di Ungaran

Kompas.com - 19/05/2017, 07:57 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Kapolres Semarang AKBP Thirdy Hadmiarso menjelaskan kronologi aksi perampokan yang terjadi di Bank Jateng Kantor Kas Tarubudaya kompleks Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (18/5/2017).

Perampokan tersebut diperkirakan berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB. Namun polisi baru menerima laporan sekitar pukul 13.55 WIB.

"Ada salah satu korban yang disekap menggedor-gedor dinding yang berbatasan dengan kantor dinas lain, sehingga diketahui adanya peristiwa pencurian dengan kekerasan tersebut," kata Thirdy.

Baca juga: 6 Orang Disekap dalam Perampokan Bank Jateng Ungaran

Menurut Thirdy, kawanan perampok yang berjumlah empat orang tersebut mengendarai dua sepeda motor, Suzuki Satria FU dan Yamaha Fixion.

Berdasarkan keterangan pegawai bank yang ikut disekap, para pelaku semuanya mengenakan helm tertutup rapat tiba-tiba masuk ke kantor kas. Saat itu, di dalam kantor kas terdapat satu satpam, dua pegawai bank dan tiga nasabah dari PNS yang ada di kompleks perkantoran Tarubudaya.

"Mereka datang lalu mematikan lampu dan mengambil DVR CCTV yang ada di ruangan kantor kas ini. Beberapa pelaku lainnya mengikat orang-orang yang ada di dalam dengan menggunakan kabel dan lakban," jelasnya.

Para pegawai bank dan nasabah yang terikat diletakkan dalam satu ruangan. Selanjutnya para pelaku mengambil uang tunai Rp 150 juta dari kantor kas ini. Selain itu, sejumlah perhiasan dan jam tangan milik salah seorang pegawai bank juga ikut diambil paksa oleh pelaku.

Setelah menggasak uang tunai milik bank dan perhiasan dari korban, kawanan perampok ini akhirnya pergi meninggalkan kompleks perkantoran Tarubudaya setelah sebelumnya mengunci kantor kas dari luar. Aksi kawanan perampok ini sendiri diperkirakan hanya berlangsung tidak lebih dari lima menit.

"Dari hasil oleh TKP kami menemukan barang bukti sepucuk senjata airsoft gun laras pendek," ujarnya.

Polisi akam memeriksa kamera pengintai lain yang terpasang di perkantoran Tarubudaya, lantaran DVR kamera pengintai yang ada di Bank Jateng Kantor Kas Tarubudaya sebelumnya telah diambil pelaku.

PNS berhamburan

Salah seorang saksi di lokasi kejadian, Eko Susilo (41), warga Semarang mengetahui kejadian itu lantaran melihat sejumlah PNS di kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah berhamburan ke lokasi kejadian.

"Ternyata ada perampokan, tahunya salah satu korban yang disekap di dalam ruangan menggedor-gedor dinding sehingga diketahui pegawai kantor di sebelahnya," kata Eko yang berprofesi sebagai penjual kacamata keliling itu.

Eko yang ikut penasaran mencoba mendekati lokasi. Ternyata pintu utama bank tersebut dikunci dari depan oleh pelaku yang belum diketahui identitas dan jumlahnya.

"Saat dibuka, enam orang yang ada di dalam ada yang ditali tangannya, kaki dan mulutnya. Tapi ada juga yang sudah dilepas sendiri," imbuhnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com