Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Pisang, Dua Tetangga Duel dan Satu Tewas

Kompas.com - 17/05/2017, 11:56 WIB
Abdul Haq

Penulis

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Gara-gara buah pisang, dua tetangga di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, terlibat duel menggunakan senjata tajam dan mengakibatkan satu orang tewas.

Keluarga korban yang tak terima dengan peristiwa ini kemudian membakar mobil milik pelaku.

Peristiwa yang melibatkan Senneng Terasa (50) dengan Hasyim Gete (50), keduanya warga Dusun Borongloe Tengah, Desa Benteng Gantarang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terjadi pada Selasa (16/5/2017) pukul 09.00 Wita.

Baca juga: Dua Pria Bertetangga Duel, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Saat itu, Hasyim mengantar pisang dagangan milik Tijo (48), istri Senneng, ke Pasar Cekkeng, Bulukumba, dengan mobil pikap bernomor polisi DD 8481 HA.

Setiba di Pasar Tijo, istri Senneng kemudian meminta Hasyim menurunkan dagangan buah pisang, tetapi ditolak oleh Hasyim hingga terjadi adu mulut.

"Pisang istrinya diantar ke pasar, tetapi pemilik mobil menolak menurunkan pisang tersebut dengan alasan masih capek. Dari situlah terjadi adu mulut," kata AKP Syarifuddin, kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Polres Bulukumba yang dikonfirmasi, Rabu (17/5/2017).

Melihat istrinya bertengkar dengan Hasyim, Senneng kemudian geram dan turut memarahi Hasyim. Namun, Hasyim memilih meninggalkan lokasi guna menghindari kontak fisik.

Senneng yang tak terima istrinya dipermalukan kemudian mengejar Hasyim menggunakan sepeda motor.

Pada pukul 11.00 Wita saat berada di Dusun Parangluara, Desa Benteng Gantarang, Senneng kemudian mencegat pikap milik Hasyim. Saat Hasyim turun dari mobil, Senneng langsung menikamnya dengan badik.

Melihat dirinya diserang, Hasyim kemudian mengambil parang yang disimpan di atas pikap hingga duel pun tak dapat terhindarkan.

"Korban mencegat mobil pelaku kemudian terlibat perkelahian dengan senjata tajam," kata AKP Syarifuddin.

Baca juga: Gara-gara Kuda Makan Padi, Dua Warga di Jeneponto Duel

Warga yang menyaksikan peristiwa ini kemudian melerai keduanya yang terluka dan langsung mengevakuasi Senneng ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Daeng Raja. Namun nyawa Senneng tak bisa diselamatkan dan dinyatakan tewas. Sementara Hasyim dilarikan ke Rumah Sakut Umum (RSU) Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.

Sanneng menderita luka bacokan pada bagian belakang kepala, tangan dan pinggang. Sementara Hasyim menderita luka tusukan badik di perut dan pinggang.

Pada pukul 13.30 Wita, puluhan keluarga Senneng kemudian membakar pikap milik Hasyim yang masih terparkir di lokasi kejadian setelah mengetahui bahwa kerabatnya tewas. Sejumlah aparat kepolisian tak mampu membendung amarah puluhan kerabat korban.

"Keluarga korban kemudian membakar mobil korban. Adapun korban sekarang telah dikebumikan dan pelaku telah kami amankan. Kasusnya sekarang masih dalam penyelidikan," kata AKP Syarifuddin.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, puluhan aparat kepolisian melakukan penjagaan di rumah pelaku guna menghindari aksi anarkistis keluarga korban. Apalagi, keluarga korban dikabarkan hendak membakar rumah milik pelaku.

Kompas TV Kerusuhan Pasca-Pembunuhan Seorang Warga Keturunan Tionghoa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com