Secara rutin, motor roda tiga yang dimodifikasi menjadi perpustakaan ini berkeliling beberapa di desa yang tidak jauh dari Mata Aksara. Perpustakaan keliling tersebut dioperasikan oleh relawan Mata Aksara.
Antusias masyarakat dan anak-anak setiap motor roda tiga ini datang sangat besar. Bahkan orangtua pun turut membaur bersama membaca buku.
"Setiap berkunjung dan mendekatkan buku itu antusiasme anak-anak, ibu-ibu dan yang usia lanjut untuk datang, sekedar melihat buku, meminjam atau membaca itu tinggi," tuturnya kemudian.
Dia menceritakan, tidak jarang setiap kunjungan ke desa ada penjual makanan yang mendekat, membaur dengan masyarakat dan membaca buku.
"Ada penjual ronde yang usianya sudah tua mendekat dan membaca buku. Di sela jualan itu, dia membaca buku tentang pertanian," tuturnya.
Demi motor roda tiga dapat beroperasi keliling desa, Heni Wardatur Rohmah dan suaminya, Nuradi Indra Wijaya, merelakan uangnya untuk membeli bahan bakar.
Sebab meskipun diakuinya ada dana bantuan, namun jumlahnya tidak cukup. Kini karena keterbatasan relawan, motor roda tiga tidak lagi berkeliling desa secara rutin. Namun, perpustakaan keliling ini hanya memenuhi permintaan desa.
"Sekarang kan tinggal dua orang, jadi ya saat ini sementara tidak keliling, hanya memenuhi permintaan desa kalau ada acara saja," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.