Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2017, 06:00 WIB
|
EditorFarid Assifa

KUPANG, KOMPAS.com - Ferdi Radja, pelaku pencurian ratusan ekor sapi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditangkap warga dan polisi saat hendak mencuri sapi di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, akhirnya mengakui semua perbuatannya.

Ferdi mengakau bersama dua temannya mencuri 10 ekor sapi milik warga Penkase Oeleta.

Kepada sejumlah wartawan di Markas Polres Kupang Kota, Selasa (16/5/2017) malam, Ferdi menuturkan, setelah mencuri sapi, ia bersama komplotannya lalu menyembelih sapi tersebut dan dagingnya dibawa ke pasar untuk dijual kepada penadah.

“Setiap sapi yang kami curi langsung kami potong di lokasi untuk mengambil daging. Daging hasil curian dijual ke bos (penadah) di Pasar Oeba.Yang biasa jual ke bos itu teman. Saya tidak tahu bos itu siapa,” ungkap Ferdi.

Baca juga: Curi Ratusan Sapi, Ferdi Ditangkap Polisi

Menurut Ferdi, dalam menjalankan aksinya, dia dibekali ilmu mencuri yang didapatnya setelah belajar di salah satu pulau di Kabupaten Kupang.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kupang Kota AKP, Lalu Musti Ali mengatakan, Ferdi ditangkap saat tepergok hendak mencuri sapi milik warga Oeleta, Kelurahan Penkase, Kecamatan Alak, Kota Kupang, sekitar pukul 20.00 Wita.

Setelah menangkap Ferdi, lanjut Ali, warga kemudian menghubungi aparat Kepolisian Sektor Alak. Polisi lalu turun ke lokasi dan menangkap pelaku serta membawanya ke Mapolsek Alak.

"Tersangka ini kos di Kelurahan Fatufeto. Ia merupakan spesialis pencurian hewan dan bongkar rumah. Untuk pencurian hewan, tersangka sudah mencuri lebih dari 100 ekor sapi di wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang," kata Ali kepada Kompas.com, Selasa malam.

Baca juga: Bulu-bulu Berserakan di Mobil, Pencurian Sapi Terbongkar

Sementara untuk bongkar rumah, lanjut Ali, sasaran tersangka adalah barang elektronik, termasuk telepon genggam milik warga. Setelah diinterogasi, tersangka mengakui perbuatannya, sehingga saat ini, tersangka sudah ditahan di Mapolres Kupang Kota.

"Kita sedang lakukan pengembangan dan mencari barang bukti," ucapnya.

Kompas TV Warga Hampir Hakimi 2 Pencuri Helm Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

'Hybrid Governance': Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

"Hybrid Governance": Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

Regional
Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com