Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Jalan Rusak, Warga Blokade Akses Menuju Pembangkit Listrik PLN

Kompas.com - 16/05/2017, 13:40 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Warga Desa Dahana, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, melakukan blokade jalan dengan balok kayu dan batang pohon kelapa, Selasa (16/5/2017).

Jalan Turendra tersebut merupakan akses menuju Kantor Kecamatan Gunungsitoli Idanoi dan pembangkit listrik milik PLTG dan PT PLN Area Nias.

Baca juga: Lahan Belum Dibayar, Warga Boyolali Blokade Pintu Tol Solo-Kertosono

Warga kecewa jalan tersebut rusak parah akibat sering dilewati alat berat untuk proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 1x25 MV dan 1x70 KV.

Salah seorang warga, Yenise Laoli, mengatakan, pihaknya kecewa karena sepanjang Jalan Turendra rusak parah. Jalan itu seperti kubangan kerbau saat musim hujan dan berdebu saat cuaca panas.

"Kami warga desa sudah tak tahan hingga puncak sekarang ini kami terpaksa memblokir jalan ini, biar semua tahu pemerintah, PT PLN Area Nias dan seluruh warga di Kepulauan Nias, ini (jalan rusak) yang kami rasakan," kata Yenise, Selasa.

Yenise mengatakan, PLN pernah berjanji akan memperbaiki jalan jika pembangunan pembangkit listrik rampung. Janji itu disampaikan setahun lalu. Namun hingga kini, janji itu tak dipenuhi.

"Pembangunan pembangkit sudah selesai beberapa bulan lalu, jalan ini tetap begini (rusak parah),” tandas Yenise.

Warga mengancam akan terus memblokade jalan jika PLN tidak memenuhi janji perbaikan jalan.

"Jika PLTG dan PT PLN serta pemerintah tidak segera memperbaiki jalan ini, kami akan tetap terus melakukan aksi hingga tuntutan kami dipenuhi. Juga aksi ini bukan hanya kepentingan kami. Ini dilakukan untuk para pengguna jalan ini," ucap Yenise.

Terkait tuntutan warga, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli, Ampelius Nazara, mengatakan, pihaknya telah memprioritaskan perbaikan jalan tersebut dan sedang dalam proses tender.

”Jalan itu sudah masuk proses tender, akan kita diperbaiki tahun ini sepanjang 500 meter dan akan diaspal hotmik di tahun anggaran 2018. Jadi warga diharap bersabar,” kata Ampelius melalui sambungan telepon, Selasa.

Ampelius menilai wajar warga menuntut perbaikan jalan. Menurutnya, aksi blokade itu bukan sebuah bentuk protes, melainkan sebagai pengingat kepada pemerintah. Namun dia berharap pengingat itu sebaiknya jangan sampai menghambat ekonomi di desa.

Baca juga: Dua Rumah Dilempari Bom, Warga Marah dan Blokade Jalan

Sementara itu, di tempat berbeda, Kepala PT PLN Area Nias, Poltak Samosir yang dihubungi melalui telepon seluler, mengaku sudah ada mediasi dengan warga untuk mencari solusi terbaik atas permasalahn itu.

”Kemarin sudah dimediasi sama Pak Camat, warga Dusun 3 Desa Dahana menuntut untuk perbaikan jalan,” katanya.

Dalam mediasi itu, hadir perangkat desa setempat, Pemerintah Kota Gunungsitoli, Dinas Pekerjaan Umum, Babinsa TNI AD 0213 Nias, polisi, serta dari PLTG dan PLN.

Kompas TV Hingga Rabu malam, ratusan simpatisan Basuki Tjahaja Purnama masih bertahan di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com