Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Seliged, Sepeda Listrik Mirip Harley Davidson dari Jogja

Kompas.com - 14/05/2017, 19:00 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - "Terus berkarya" adalah motivasi bagi Wawan Vegas (41), pria asal Perumahan Jatimulyo Baru Blok J 9 Kricak, Kota Yogyakarta, dalam menciptakan sepeda listrik gede (seliged).

Pria lulusan sekolah teknik menengah (STM), sebutan SMK zaman dulu, itu mengaku selalu ingin berkreasi menciptakan hal yang baru.

"Dulu awalnya pernah buat otopet listrik, mobil listrik, dan sekarang sepeda listrik. Padahal saya dulu dari teknik mesin, cuman karena hobi saya kolaborasikan ilmu saya dengan hobi saya ini," kata Wawan ketika berbincang dengan Kompas.com di Lapangan Sewandanan, Jalan Sultan Agung, Kota Yogyakarta, Minggu (14/5/2017).

Wawan mengaku tak langsung berhasil membuat seliged. Setidaknya dia membutuhkan waktu enam bulan untuk membuat seliged sesuai harapannya. Di samping itu, ia juga harus menabung untuk membeli bahan-bahannya.

"Kalau beli langsung tidak mungkin, karena harganya mahal-mahal. Semua bahan seliged ini dari kantong sendiri semua," kata pria yang kesehariannya menjual spare part barang elektronik ini.

Wawan menciptakan seliged setelah terinspirasi dari motor gede (moge) Harley Davidson. Lantas, ia membuat rangka sepeda yang bentuknya menyerupai moge. Tak hanya rangka, ia juga memasang ban dengan ukuran yang tak lazim dipakai sepeda. 

Akan tetapi, lanjut dia, sepeda hasil modifikasinya itu justru terasa berat ketika dikayuh terutama di jalan yang menanjak. Sebab berat seliged sudah mencapai 50 kilogram. Lantas ia memasang mesin listrik di sepeda untuk meringankan pengayuh ketika melintasi tanjakan.

"Dipasang mesin listrik ini bukan mengurangi fungsi sepeda, tapi untuk membantu pengayuhnya jika melintasi tanjakan. Kalau di tanjakan, tetap bisa dikayuh, tapi ketika digas, rasanya seperti didorong dari belakang," kata Wawan. 

(Baca juga: Seliged, Sepeda Listrik Mirip Harley Davidson yang Bikin Penasaran)

Tenaga yang dihasilkan dinamo, kata Wawan, bisa menempuh jarak sampai 35 kilometer. Tetapi, kata dia, seliged tetap bisa dikendarai dengan dikayuh jika tenaga listrik habis.

"Untuk mengisi ulang daya tenaga listrik, di-charge aja. Paling lama tiga jam, setelah itu bisa dipakai lagi," kata Wawan.

Wawan mengaku, seliged masih perlu dikembangkan agar pemakaiannya lebih sempurna. Satu di antaranya mencari dinamo yang bisa menghasilkan tenaga listrik lebih banyak sehingga jarak tempuhnya lebih jauh. 

"Kalau ada yang pesan dengan model yang seperti, tetap akan saya buatkan," kata Wawan.

"Sasaran seliged ini memang untuk pecinta sepeda unik," tambah dia.

Tak hanya mengembangkannya, ia juga berencana membuat hak paten untuk seliged agar tidak ditiru orang lain.

Namun, dia terkendala biaya untuk mengembangkan seliged itu dan pengetahuan untuk membuat hak paten. Sebab selama ini, dia hanya bekerja secara swadaya dan mandiri untuk mengerjakan seliged.

"Saya buat sepeda ini biar tetap bisa naik sepeda, tapi juga dapat gaya kalau berkeliling Kota Yogyakarta. Saya juga ingin menunjukkan ni loh Yogyakarta punya sepeda listrik gede," kata Wawan.

Wawan mengatakan, harga satu unit seliged bisa mencapai Rp 30 juta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com