Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Aksi 1.000 Lilin untuk Ahok di Makassar Tanpa Izin dan Massa Main Hakim Sendiri

Kompas.com - 14/05/2017, 16:39 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pihak kepolisian meminta seluruh pihak untuk menahan diri pasca-pembubaran aksi 1.000 lilin untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sabtu (13/5/2017).

Aksi 1.000 lilin untuk Ahok diminta dibubarkan oleh massa beratribut Front Pembela Islam (FPI), Sabtu malam.

Kepala Polrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, dua kelompok tersebut memiliki keinginan yang bertolak belakang. Satu pihak ingin melaksanakan aksi 1.000 lilin, sedangkan pihak lain tidak ingin aksi itu digelar di Kota Makassar.

"Pihak penyelenggara aksi 1.000 lilin tidak memberitahukan kegiatannya kepada Pemerintah Kota maupun aparat Polrestabes Makassar. Pihak satunya lagi membubarkan aksi 1.000 lilin sendiri. Harusnya, pihak yang ingin membubarkan aksi 1.000 lilin tidak melakukan tindakan sendiri dan harusnya dilaporkan ke Pemerintah Kota maupun aparat Kepolisian," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (14/5/2017).

Endi berharap, semua pihak tidak bertindak sendiri dan tidak melanggar prosedur.

Baca juga: Massa Beratribut FPI Bubarkan Aksi 1.000 Lilin untuk Ahok di Pantai Losari)

Sementara itu, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang dikonfirmasi membantah bahwa adanya aksi main hakim sendiri dalam pembubaran aksi 1.000 lilin untuk Ahok. Menurut pria yang akrab disapa Danny ini, jika aksi 1.000 lilin bubar dengan sendirinya.

"Aparat Kepolisian dan Satpol PP membuat pagar betis sehingga bukan FPI yang membubarkan. Petugas Satpol PP yang meminta agar aksi 1.000 lilin agar tidak digelar karena di dalam Anjungan Pantai Losari," ungkap Danny.

Sebelum pelaksanaan aksi 1.000 lilin digelar, Sabtu (13/5/2017) malam, lanjut Danny, dia sempat mencari dan menghubungi panitia pelaksana. Hanya saja, tidak ada yang mengaku sebagai panitia atau penanggung jawab aksi.

"Saya telepon si A, dia tidak mengaku. Saya dapat lagi nomor handphone si B dan saya hubungi, tapi tidak ada mengaku. Saya diberi nomor si C dan saya hubungi, tapi tidak ada juga mengaku. Jadi kegiatan aksi 1.000 lilin ilegal dan rawan terjadi berbenturan dengan pihak lain," katanya.

(Baca juga: Dibubarkan di Pantai Losari, Aksi 1.000 Lilin untuk Ahok Pindah ke Halaman RS)

 

 

Kompas TV Ambon Gelar Aksi 1.000 Lilin untuk Dukung AHok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com