Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Gomos Manalu, Anak Penjual Roti yang Pernah Diundang NASA

Kompas.com - 10/05/2017, 09:25 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Gomos Parulian Manalu, pemuda berpostur kurus dan berwajah serius itu, datar saja saat disapa di rumahnya, Jalan Cemara 34, Pematangsiantar, Senin (8/5/2017) siang.

Gomos sedang memainkan laptop di ruang tamu rumah kontrakan mereka yang tidak ada kursi atau meja. Dia ditemani ibundanya, Juli boru Hutabarat (41) dan dua adiknya.

Juli mempersilakan Kompas.com duduk di alas tikar tempat mereka sedang bercengkerama. Gomos kemudian menyudahi fokusnya di hadapan laptop yang sedari tadi dia perhatikan.

Juli bercerita, Gomos baru saja pulang dari Medan untuk mengurus persiapan menjelang keberangkatannya ke Bandung.

Pemuda lulusan Del Laguboti, Kabupaten Tobasa, itu baru saja diterima di Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur undangan.

Gomos akan mendaftar ulang ke Bandung pada 16 Mei 2017. Jauh sebelumnya, sang ibu, Juli mengaku sudah membeli tiket pesawat Gomos untuk pergi dan pulang.

"Karena habis dia daftar ulang, kan kembali lagi," kata Juli.

KOMPAS.com/Tigor Munthe Sertifikat yang diperoleh Gomos Parulian Manalu setelah diundang oleh NASA atau Badan Antariksa Amerika Serikat untuk menyampaikan riset bertajuk Micro-Aerobic Metabolism Of The Yeast Saccharromyces Cerevisae In A Microgravity Environment.
Juli menyebutkan, persiapan Gomos untuk melanjutkan perkuliahan sudah hampir rampung. Karena memang Gomos selama kuliah di ITB, biaya kuliah, asrama dan uang sakunya juga sudah ditanggung oleh perguruan tinggi itu.

"Sudah beres semua. Tinggal berangkatlah ke Bandung," ungkap Juli yang sehari-hari berjualan roti eceran di Terminal Sukadame, Parluasan, Pematangsiantar.

Gomos bersama rekan-rekannya dari Del Laguboti pada 29 Maret 2016 pernah diundang oleh NASA atau Badan Antariksa Amerika Serikat untuk menyampaikan riset bertajuk Micro-Aerobic Metabolism of The Yeast Saccharromyces Cerevisae In A Microgravity Environment. Sebuah kesempatan langka bagi seorang anak buruh bangunan dan penjual roti.

Zesman Manalu (39), ayah Gomos, sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Sempat menjadi pengumpul barang bekas, namun berhenti karena hasil pekerjaan itu tak mencukupi ekonomi keluarga. Kini, Zesman juga sedang menganggur.

"Sejak SD, Gomos memang selalu juara 1. Masuk ke SMP Negeri 1 Pematangsiantar, dia masuk kelas unggulan. Meski tak juara kelas, tapi Gomos selalu masuk 10 besar di sekolah favorit itu. Selepas itu, Gomos masuk ke Del Laguboti," ungkap Juli.

(Baca juga: NASA Uji Coba Robot Mirip Manusia untuk Misi Antariksa)

Selama mengikuti pendidikan di Del Laguboti, ibu Gomos harus banting tulang untuk membayar keperluan sekolah putra sulungnya itu. Meski hanya penjual roti, tetapi Juli merasa lega bisa menutupi biaya pendidikan anaknya hingga tuntas.

"Walau kadang harus ngutang sana-sini, tapi sanggup juga kami. Syukur Tuhanlah. Selain itu, Gomos juga tahu diri, uang yang saya kirim dia sisihkan buat ditabung. Meski uang akhirnya lenyap karena credit union tempat dia nabung itu tutup," tutur Juli.

Tak ingin repotkan orangtua

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com