Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Langka Luntur Gunung Ditemukan di Lereng Gunung Slamet

Kompas.com - 10/05/2017, 07:00 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Luntur Gunung atau Javan Trogon (Apalharpactes reinwardtii), burung langka yang merupakan spesies endemik Pulau Jawa ditemukan di kawasan hutan tropis Gunung Slamet dengan ketinggian 1400 mdpl oleh tim pecinta alam dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Penemuan tersebut diabadikan oleh Ganjar Cahyo, bio-explorer dari Fakultas Biologi Unsoed serta Dian Hamdan dan Hamid, Greencorps Fakultas Ilmu Budaya Unsoed.

“Warna bulu dadanya kuning dengan kerah leher hijau tua, paruhnya merah jambu, punggung hingga ekornya berwarna biru laut dengan gradasi hijau di bulu sayapnya. Ukurannya lumayan besar sekitar 34 cm,” kata Ganjar saat mendeskripsikan burung tersebut.

Keberadaan burung ini di alam bebas masih sangat diperhatikan karena jumlah populasinya yang rendah.

Berdasarkan data dari International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Red list, status burung ini adalah Vurnerable (rentan terhadap kepunahan).

(Baca juga: Lumba-lumba Langka Ditemukan di Perairan Kubu Raya)

Ganjar yang merupakan mahasiswa aktif Fakultas Biologi Unsoed tersebut menjelaskan, data mengenai burung tersebut masih sangat sedikit. Meskipun burung ini endemik Jawa, namun karena minimnya penelitaian, hingga tahun 2016, burung tersebut hanya dikethui di Jawa Barat saja.

“Dengan adanya penemuan tersebut, terbukti bahwa keberadaan Javan Trogon benar-benar ada di Jawa Tengah, khususnya di lereng Gunung Slamet,” ujarnya, Selasa (9/5/2017).

Dian Hamdan, rekan Ganjar yang ikut menyaksikan burung tersebut, menceritakan, perjumpaan dengan burung cantik itu terjadi ketika rombongan tengah melakukan perjalanan pendakian pada pagi hari.

Burung tersebut tengah bertengger di batang pohon yang penuh dengan lumut, khas pepohonan hutan primer.

“Suaranya serak nyaring, ‘chierr, chierr’ ketika nada rendah. Tapi ketika nada tinggi, suaranya bisa nyaring dan panjang di akhir ‘turrr’,” kata Dian menirukan suara burung langka itu.

Kerusakan hutan 

Terungkapnya keberadaan Luntur Gunung atau Javan Trogon di kawasan hutan Perhutani Gunung Slamet menimbulkan dilema tersendiri. Pasalnya, burung langka tersebut diketahui memiliki tingkat sensitifitas tinggi terhadap kelestarian habitatnya.

“Melihat persebaran yang terbatas dan kemampuan hidup yang sangat bergantung pada kondisi lingkungan tertentu, cara untuk menjaga kelestarian burung ini adalah dengan menjaga habitatnya agar tetap alami,” kata Ganjar.

Meski demikian, ancaman eksploitasi yang terus menghantui kawasan konservasi Gunung Slamet akhir-akhir ini, membuat para aktivis pro lingkungan menyuarakan kekhawatiran mereka.

Pasalnya, jika hutan yang rapat tersebut sampai rusak, bukan hanya hewan-hewan langka yang kehilangan suaka, namun bencana alam juga mengancam kehidupan manusia di kaki Gunung Slamet.

“Aktivitas-aktivitas eksploitasi seperti illegal logging, perburuan liar, maupun mega-proyek geothermal yang sedang dijalankan oleh pemerintah di Gunung Slamet, turut menyumbang angka kerusakan hutan yang berimbas pada berkurangnya keragaman hayati yang ada di Gunung Slamet,” tambahnya.

Keprihatinan itu juga diungkapkan oleh Hamid, aktivis pecinta alam dari Unsoed. Dirinya menuturkan, banyak nilai yang tidak bisa terganti jika Gunung Slamet sampai mengalami kerusakan.

“Perlindungan bagi burung dan satwa langka di Gunung Slamet sudah sewajarnya menjadi perhatian semua pihak. Kalau kita mau melindungi satwa di dalamnya, langkah pertama kita juga harus melindungi habitat tempat satwa itu hidup,” ungkap Hamid.

 

Kompas TV Seekor Macan Dahan yang Langka Ini Mati Terjepit Bebatuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com