MALANG, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Malang Hasan Abadi mengaku bersyukur pemerintah berencana membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Kita bersyukur meski telat akhirnya pemerintah bertindak tepat dan terukur," katanya, Selasa (9/5/2017).
Namun ia meminta pemerintah tetap waspada. Selain karena HTI masih memiliki kesempatan hukum atas rencana pembubaran itu, HTI dimungkinkan berubah bentuk dan menjadi gerakan yang sulit dijangkau.
"Tetap harus waspada karena masih sangat mungkin HTI bermetamorfosa," jelasnya.
(Baca juga: Jubir HTI: Apa Salahnya Hizbut Tahrir?)
Hasan pun meminta pemerintah membubarkan semua organisasi yang berpaham radikal. Menurutnya, selain HTI, ada organisasi lain yang pahamnya juga radikal.
"Karena tidak hanya HTI yang mengusung radikalisme tetapi masih banyak organisasi-organisasi lain yang malah jauh lebih hardcore radicalism," ungkapnya.
Selain paham radikalisme, persoalan lain yang menjadi masalah serius adalah narkoba. Menurutnya, pemerintah harus memberi perhatian lebih untuk dua persoalan tersebut.
"Dua hal ini harus menjadi perhatian pemerintah lebih serius dengan membina generasi muda supaya tidak dekat-dekat dengan radikalisme dan narkoba," jelasnya.
(Baca juga: "Silakan Pemerintah Buktikan Apa Benar HTI Merongrong Pancasila?")
Ia juga meminta pemerintah mengutamakan organisasi-organisasi yang setia mengawal Pancasila dan NKRI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.