Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Nelayan Usir Kapal Penambang Pasir di Laut Galesong

Kompas.com - 09/05/2017, 19:32 WIB
Abdul Haq

Penulis

TAKALAR, KOMPAS.com - Puluhan nelayan di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mengepung dan mengusir paksa sebuah kapal penambang pasir di Perairan Galesong, Selasa (9/5/2017).

Dengan menggunakan perahu tradisional, para nelayan mengepung dan menggeledah kapal sebelum akhirnya kapten kapal bersedia meninggalkan lokasi guna menghindari amukan para nelayan.

Baca juga: Tuntut Rekannya Dibebaskan, Nelayan Aceh Barat Sandera Mobil Tahanan

 

Aksi penyerangan KM Bulan yang tengah melakukan penambangan pasir di Perairan Gelesong oleh puluhan nelayan Desa Bontomarannu, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, ini terjadi pada pukul 09.00 Wita.

Para nelayan mengaku kesal dengan aksi penambangan pasir secara ilegal lantaran khawatir terjadi abrasi di lepas pantai serta mengganggu aktivitas pencarian ikan nelayan setempat.

"Pastinya akan terjadi abrasi dan kami juga terganggu mencari ikan," kata Dunial Maulana, kepala Desa Bontomarannu.

Sebelumnya, para nelayan berkumpul di lepas Pantai Galesong untuk menyerang KM Bulan yang berjarak satu jam perjalanan laut dari lepas pantai.

Dengan menggunakan empat perahu tradisional, para nelayan langsung mengepung dan menduduki KM Bulan. Tak hanya itu, para nelayan juga menggeledah kapal guna mencari kapten kapal.

Lantaran para nelayan mengancam akan membakar kapal jika kapten kapal tak keluar menemui para nelayan, Ricky selaku kapten kapal akhirnya keluar menemui mereka.

Dialog akhirnya berlangsung dimana kapten kapal tak sanggup memperlihatkan izin penambangan dari pemerintah setempat.

Pada pukul 11.00 Wita puluhan nelayan akhirnya bersedia meninggalkan KM Bulan dan kembali ke pantai dengam syarat KM Bulan harus meninggalkan lokasi penambangan.

Informasi yang dihimpun bahwa pasir laut tersebut sedianya akan digunakan untuk menimbun lepas Pantai Losari, Makassar sebagai bagain dari proyek Central Poin Indonesia (CPI) yang sementara dalam pembangunan.

"Sebenarnya kami hanya menyurvei pasir kalau memang bisa maka pasirnya kami angkut ke Losari," kata Ricky, kapten KM Bulan.

Sementara nelayan mengklaim bahwa aktivitas penambangan pasir di Perairan Galesong adalah ilegal lantaran tidak mendapat izin dari pemerintah setempat.

Baca juga: Tersambar Petir Saat Buang Air Besar, Nelayan Hilang di Tengah Laut

Selain itu, para nelayan juga telah melakukan pengaduan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan ketika hasil pengaduan ini pihak DPRD mengeluarkan rekomendasi untuk menghentikan aktivitas penambangan pasir di Perairan Galesong.

"Saya selaku kepala desa tidak pernah mendapat informasi akan adanya aktivitas penambangan pasir di sini, lagian pihak DPRD juga telah memerintahkan agar penambangan pasir dihentikan karena merusak ekosistem laut," kata Dunial Maulana kembali.

Kompas TV Bersyukur Kepada Tuhan, Para Nelayan Ini Gelar Pesta Laut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com