Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Terakhir Calon Pengantin yang Meninggal 2 Jam Sebelum Akad Nikah

Kompas.com - 09/05/2017, 06:30 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Suasana duka masih menyelimuti rumah duka almarhumah Elsa Putri Julita (20) di Jalan Sako Pancasila RT 05 RW 02 Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako Palembang, Senin (8/5/2017).

Sebanyak 12 unit tenda dan panggung untuk resepsi pernikahan pun masih terpasang di halaman rumah duka.

Pihak keluarga, sanak famili, kerabat dan tetangga pun masih silih berganti mendatangi rumah duka untuk menyampaikan rasa belasungkawa.

Kedua orangtua almarhumah Elsa, Dwi Syarial dan Yuliana, tampak tabah dan tegar atas musibah ini. Apalagi anak kesayangannya itu meninggal dunia dua jam sebelum prosesi akad nikah.

Pada dinding ruang tamu, terpajang foto almarhumah Elsa bersama Darmadi berukuran 20R yang dipasang bingkai kayu warna emas.

Terlihat juga pada sisi kanan ruang tamu, tirai hiasan untuk prosesi akad nikad masih terpasang.

"Sama sekali kami tidak ada firasat. Elsa itu sama sekali tidak ada penyakit. Memang sejak beberapa hari sebelumnya mengeluh sakit nyeri di dada, tapi kondisi terlihat sehat dan tetap sadar," ujar Dwi, bapak dari almarhumah Elsa, di rumah duka.

Istrinya, Yuliana, mengaku, juga tidak memiliki firasat apa pun. Namun, dia ingat sekali permintaan terakhir anaknya yang meminta untuk tidur bersama ibunya sebelum pernikahan.

"Seminggu sebelumnya Elsa minta tidur sama saya. Sebagai ibu, saya merasa mungkin Elsa mau tidur dengan ibunya karena mau nikah. Tapi kejadiannya seperti ini, mungkin itu permintaan terakhirnya," ujar Yuliana yang tak mampu menahan kesedihannya dan berkali-kali mengusap air matanya dengan ujung jilbabnya.

Elsa merupakan anak kedua dari empat saudara. Semasa hidupnya, Elsa dikenal sebagai anak pendiam.

Namun untuk bergaul, Elsa tidak pilih-pilih teman. Perempuan kelahiran Palembang 31 Juli 1997 itu tamat dari SMK Negeri 1 Palembang.

Sebelumnya, Dwi menceritakan kronologis meninggal dunianya almarhumah Elsa. Jelang dua jam untuk akad nikah, Elsa merasa sakit nyeri dan sesak pada dadanya. Namun kondisinya tetap sadar dan bisa duduk serta berdiri.

Saat merasa sesak, Elsa pun sempat berpindah-pindah kamar di dalam rumah. Lantaran terus sakit dan tak mampu menahan rasa nyeri, Elsa pun akhirnya dibawa ke rumah sakit.

"Waktu itu jam 12 siang, Elsa merasa sakit sesak, tapi tidak pingsan. Memang jam dua siangnya itu mau akad nikah."

"Karena Elsa terus merasa sesak, kami bawa ke Rumah Sakit Cabang Charitas di Lebong Gajah. Sewaktu dalam perjalanan, Elsa ngomong 'Pak, sakit nyeri' sambil memegang dadanya," ujar Dwi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com