Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Jonan: Pasang Jaringan Gas di Rumah Orang Kaya Ribet...

Kompas.com - 07/05/2017, 20:39 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkap penyebab proyek jaringan gas (Jargas) bumi hanya untuk masyarakat menengah ke bawah.

Sambil bercanda, Jonan mengatakan salah satunya hanya karena alasan teknis.

"Kalau untuk warga kaya, memasang pipa gasnya ribet, karena harus membongkar taman," katanya saat meresmikan sambungan pipa gas alam untuk warga rumah susun Penjaringan Surabaya, Minggu (7/5/2017).

Baca juga: Jonan: Banyak Negara yang Tidak Miliki Sumber Daya Alam, tetapi Makmur

Sementara aturan pemasangan pipa jargas harus ditanam di depan rumah warga. Menurutnya, warga kurang mampu atau warga menengah ke bawah dipastikan tidak memiliki taman.

"Kalau warga menengah ke bawah kan tidak punya taman, jadi SOP pemasangan pipanya pas," ujarnya.

Di Surabaya, kata Jonan, ada 24.000 rumah tangga yang mendapatkan proyek jargas, dengan total panjang pipa sepanjang 196 kilometer. Pemasangan jargas untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan energi gas.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, menjelaskan, sejak 2009 hingga 2016, sebanyak 186.000 sambungan jargas sudah terpasang di 14 provinsi.

Proyek pembangunan jargas itu diberikan pemerintah melalui BUMN PT PGN dan PT Pertamina. Sepanjang 2016, pemerintah membangun 89.000 sambungan rumah tangga di enam kota, 24.000 di antaranya di Surabaya.

Baca juga: Jonan: Freeport Ini, Bayar Rp 8 Triliun Saja Rewel Banget

Menurut Nyoman, pemanfatan jargas mengurangi impor elpiji sebesar 20.000 ton per tahun.

"Selain itu, subsidi pemerintah bisa dihemat 141 miliar rupiah per tahun," jelasnya.

Kompas TV Menteri energi dan sumber daya mineral Ignasius Jonan menanggapi penolakan PT Freeport Indonesia terkait perizinan yang diusulkan pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com