Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Ganjar Minta Warga Tolong-menolong Tanpa "Babibu"

Kompas.com - 07/05/2017, 07:21 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat untuk menumbuhkan semangat gotong-royong tanpa membedakan golongan dan ras tertentu.

Dengan demikian, harmonisasi kebinekaan di Indonesia, terutama di Jawa Tengah, akan selalu terjaga.

Anggota Komisi II DPR RI periode 2009-2014 itu mencontohkan semangat gotong-royong warga Jawa Tengah sangat nyata ketika peristiwa bencana banjir bandang di Desa Sambungrejo dan Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, pekan lalu.

"Banyak orang, relawan, yang datang untuk ikut membantu mencari korban banjir bandang," tutur Ganjar Pranowo saat membuka bakti sosial Walubi di komplek Candi Borobudur, Sabtu (6/5/2017).

"Mereka tidak tanya, korban agamanya apa? korban partainya apa? Mereka tulus menolong tanpa 'babibu', dan bersyukur 13 korban berhasil ditemukan meski dalam kondisi meninggal," ujar dia.

Ganjar Pranowo berujar, harmonisasi kebinekaan yang ada di Jawa Tengah ini diharapkan menjadi ruh di semua tempat di Indonesia. Menurut dia, kebinekaan memang ada dan harus dirawat oleh generasi muda.

Ia pun mengapresiasi kegiatan baksos pengobatan gratis yang diselenggarakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) di Taman Lumbhini kompleks Candi Borobudur, Magelang, 6-7 Mei 2017.

Ganjar menyatakan, kegiatan baksos dalam rangka menyambut hari Tri Suci Waisak 2561 BE itu mencerminkan keindahan kebinekaan yang bisa dilakukan dengan suka cita.

Hal paling penting, kata Ganjar, aksi sosial ini menjadi inspirasi untuk masyarakat agar bergotong-royong tanpa membeda-bedakan.

"Kegiatan ini menunjukkan bahwa siapa pun, agama apa pun, ketika ingin berbakti kepada masyarakat bisa dengan bahagia. Kami berikan apresiasi tinggi kepada Walubi, ini bentuk kontribusi real bagi masyarakat," ucap Ganjar Pranowo.

(Baca juga: Ganjar Yakin Isu SARA Tidak Laku di Pilkada Jateng 2018)

Sementara itu, Ketua Umum Walubi, S Hartati Murdaya menjelaskan, tercatat sudah 21 kali, atau 21 tahun, Walubi menyelenggarakan baksos pengobatan gratis di pelataran Candi Borobudur.

Sedikitnya 500 tenaga medis ditambah sukarelawan Walubi, TNI, Polri, perusahaan swasta, dari berbagai daerah mencapai 1.000 orang, ikut mendukung kegiatan ini.

"Mereka semua bergerak didorong oleh hati nurani, untuk mengabdikan diri pada misi amal dan kebajikan dengan ikhlas, kepada sesama manusia yang membutuhkan," tutur Hartati.

Pihaknya menargetkan jumlah pasien yang datang berobat mencapai 10.000 orang.

Ada banyak pilihan pengobatan yang dibutuhkan pasien, antara lain pengobatan mata, operasi katarak, bedah minor, bedah bibir sumbing, gigi sampai berbagai penyakit khusus dan penyakit umum. 

Kompas TV Ganjar Pranowo Tinjau Proyek Tol Batang-Semarang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com