Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Farida, Wanita yang Terselamatkan Hidupnya karena Tembakau (2-Tamat)

Kompas.com - 05/05/2017, 19:17 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.comFarida (53) tak menyangka dengan kondisi hidupnya saat ini ia seolah mendapat anugerah dari Tuhan berupa kesembuhan.

Jauh sebelum dalam kondisi yang sekarang ini, ia hampir pasrah menerima keadaan, yaitu ketika divonis menderita penyakit kanker stadium IVa.

Dia menyadari, dengan penyakitnya itu, harapan hidupnya menipis. Masa hidupnya tinggal menunggu waktu. Dia pasrah jika ajal menjemput. Namun sebelum ajal tiba, Rida berkelakar ingin akhir manis dalam kehidupannya.

Namun, takdir ternyata berkehendak lain. Rida justru diberi anugerah kesembuhan. Uniknya, proses penyembuhan dilakukan dengan tidak menjalani proses operasi.

Pengobatan dilakukan melalui melalui terapi “balur” rokok. Rida kini pun tidak lagi mengeluh kondisi tubuhnya. Ia mulai tahap penyembuhan.

Keberadaan tembakau dikampanyekan sebagai hal mengganggu kesehatan. Namun, tembakau dalam kadar tertentu dianggap bisa digunakan untuk kepentingan kesehatan.

Selengkapnya baca: Kisah Farida, Wanita yang Terselamatkan Hidupnya karena Rokok (1)

NIKOTIN, hal berbahaya dari tembakau diklaim mempunyai sejumlah manfaat bagi kesehatan. Dalam kadar tertentu, unsur dalam nikotin seperti aurum mempunyai kandungan positif bagi kesehatan manusia.

Pengelola rumah sehat Malang, Doktor Saraswati mengatakan, pengobatan melalui tembakau adalah cara untuk membalikkan persepsi pemikiran bahwa tembakau adalah hal yang harus dijauhi. Tembakau adalah tanaman pemberian Tuhan yang semestinya bisa digunakan untuk kepentingan manusia.

Saraswati mencontohkan, kebiasaan orang yang mengunyah tembakau di dalam mulut. Perempuan jawa, terutama yang berusia lanjut terbiasa menguyah tembakau. Hal demikian, kata dia, berimbas positif bagi kesehatan perempuan.

“Mereka yang ‘nginang’ itu ternyata bisa membunuh glokas. Kulit giginya juga tidak iritasi, justru baik-baik saja, kekuatan giginya justru malah lebih baik,” kata Saraswati kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2017) lalu.

Tembakau bisa difungsikan untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Melalui pola pengobatan detoks, racun dari dalam tubuh dikeluarkan. Metode pengeluaran racun atau merkuri bisa diterapkan melalui terapi balur, atau melalui rokok kesehatan.

Pola pengobatan ini bisa mengganti sel-sel yang mati.

“Jadi pola pengobatan ini sudah ada sejak 2007. Sebelum pengobatan diterapkan, tentu ini sudah dikaji di laboratorium, dan itu berhasil,” kata Saraswati.

Cerita kesembuhan melalui terapi rokok ini salah satunya dirasakan oleh Farida (53), perempuan berhijab yang saat ini mengajar di salah satu perguruan tinggi di Kota Semarang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com