Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajaki Kemungkinan Duet Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi

Kompas.com - 05/05/2017, 08:16 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti,
Dendi Ramdhani,
Putra Prima Perdana

Tim Redaksi

Kompas TV Seberapa Besar Peluang untuk Diusung di Pilkada Jabar 2018?

Fokus poros Jabar

Sementara itu, Dedi Mulyadi enggan berkomentar banyak soal kemungkinan dirinya disandingkan dengan Ridwan Kamil. Dia mengatakan, saat ini ia masih fokus bekerja sebagai Bupati Purwakarta. Selain itu, sebagai ketua partai, ia kini sedang sibuk mempersiapkan Pilkada Serentak Tahun 2018.

"Saya pikir untuk pilgub, kita harus memperkuat dulu rumahnya yang kokoh baru nanti orangnya (bangun dulu kekuatan partai untuk mencalonkan diri)," ungkap dia.

"Sekarang ini harus ditempuh dulu secara mekanisme kepartaian kalau berbicara itu (pemasangan), apalagi yang memutuskan adalah DPP partainya. Sekarang ini hasil Rapimda sedang dalam penyelesaian mekanisme partai,” kata dia.

Selama ini, Dedi mengaku terbuka apabila ada yang ingin membangun Jawa Barat dengan mempersatukan visi membuat daerah ini maju.

Seperti diketahui Partai Golkar, Partai Hanura, PAN dan PKB selama ini terus berkomunikasi dan memperkuat sinyalemen membangun Koalisi Poros Jabar.

Baca juga: Golkar Buka Peluang Partai Lain Gabung ke Poros Jawa Barat

“Kalau sekarang ini saya lebih tertarik diskusi atau dialog, apalagi hari ini kita masih tahap persamaan visi. Jadi kita belum membicarakan calon yang penting dalam Poros Jabar bisa hasilkan visi untuk membangun Jawa Barat," tambah Dedi.

Selama ini, sosok Dedi Mulyadi seakan menjadi kunci penentu dalam pencalonan di Pilgub Jabar. Soalnya sampai sekarang dirinya masih belum mendeklarasikan diri meski pengurus partainya di Jabar telah mengusungnya sesuai hasil Rapimda di Karawang dua pekan lalu.
Emil tak keberatan

Tak keberatan

Di bagian lain, Ridwan Kamil menyatakan tak keberatan jika dirinya disandingkan dengan Dedi Mulyadi. Selama respons masyarakat baik, pria yang akrab disapa Emil ini siap berpasangan dengan siapapun.

"Saya mah tidak ada masalah dengan siapa saja. Tapi dalam politik bukan soal si pasangannya bisa, tapi respons masyarakat bagaimana itu kan," ujar Emil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Rabu (4/5/2017).

Sebelumnya, Emil menjelaskan, bahwa dia mencari calon wakil gubernur yang punya elektabilitas dan popularitas. Namun, siapapun calon pasangannya ia tetap harus mempertimbangkan respons dari masyarakat.

"Saya gak suka anti-anti, benci-benci, saya gak begitu. Tapi dalam politik siapa dipasangkan dengan siapa harus dites ke pasar. Posisi nomor satu, nomor dua harus di tes ke pasar. Itu bisa beda, cocok pasanganya ketika digeser posisinya satu jadi dua atau dua jadi satu bisa beda. Jadi artinya gak ada problem tapi harus dicek respons masyarakatnya," tuturnya.

Baca juga: Nasdem Sebut Banyak Calon Ingin Mendampingi Ridwan Kamil

Hingga saat ini, Emil mengaku banyak mendapat tawaran sosok calon wakil gubernur baik dari kalangan independen maupun kader partai. Namun, hingga kini ia belum memutuskan siapa sosok pendampingnya.

"(Yang menawarkan jadi Cawagub) banyak, lebih dari enam ada‎. Dua-duanya ada (independen dan dari partai)," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com