Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 43 Tahun, 30 Orang Digigit Komodo di NTT, 5 Meninggal

Kompas.com - 04/05/2017, 17:03 WIB
Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Dalam 43 tahun dari 1974 hingga Mei 2017, sebanyak 30 orang digigit Komodo di kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari jumlah tersebut, lima di antaranya meninggal. 

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Komodo wilayah III Pulau Komodo, Hendrikus Rani Siga merinci korban yang digigit binatang Komodo. Yaitu wisatawan mancanegara dua orang. Mereka bernama Loh Lee Aik (68) asal Singapura dan Rudolf asal Swiss.

Lalu masyarakat 12 orang, petugas polisi kehutanan 8 orang, pemandu wisata 5 orang. Pegawai perhubungan 1 orang, buruh bangunan Putri Naga Komodo 1 orang, dan buruh bangunan menara telkomsel 1 orang.

"Kami terus mendata korban gigitan binatang Komodo kepada wisatawan asing dan nusantara maupun warga setempat. Kami mengimbau para pengunjung di Taman Nasional Komodo memakai petugas Taman Nasional Komodo demi keselamatan pengunjung itu sendiri," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2017)

(Baca juga: Wisatawan Asal Singapura Digigit Komodo)

Berita sebelumnya, nasib nahas dialami Loh Lee Aik (68). Fotografer asal Singapura ini digigit komodo di Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (3/5/2017).

“Wisatawan asing asal Singapura yang juga adalah fotografer ini digigit oleh seekor komodo di wilayah pegunungan atau sekitar 200 meter dari arah pustu (puskesmas pembantu) Desa Komodo,” kata Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast.

Menurut dia, kejadian itu bermula ketika pada Senin (1/5/2017), Loh berangkat dari Labuan Bajo (ibu kota Kabupaten Manggarai Barat) menuju Kampung Komodo dan menginap di rumah warga masyarakat bernama H Kasing, dengan tujuan untuk mengumpulkan foto aksi komodo.

(Baca selengkapnya: Ini Kronologi Peristiwa Wisatawan Asal Singapura Digigit Komodo di NTT)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com