Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komodo, Kadal Raksasa Paling Berbahaya di Dunia

Kompas.com - 04/05/2017, 14:22 WIB

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kabar wisatawan asal Singapura yang digigit komodo langsung mendapat perhatian pembaca Kompas.com. Serangan kadal raksasa kepada manusia ini sebenarnya terbilang langka, karena itu wajar jika kabar itu di Kompas.com sempat melejit.

Wisatawan bernama Loh Lee Aik (68) itu diserang komodo saat dia berusaha memotret dari dekat binatang itu. Saat itu, beberapa komodo sedang makan daging babi dan kambing milik warga di kampung.

Tepatnya di Kampung Komodo, Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (3/5/2017) pukul 08.00 Wita.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Sudiyono saat dikonfirmasi Kompas.com, mengatakan, "Saat binatang itu sedang makan daging tersebut, wisatawan ini mengambil gambar dari jarak yang sangat dekat," sebutnya.

Baca juga: Ini Kronologi Peristiwa Wisatawan Asal Singapura Digigit Komodo di NTT

Menurut dia, warga Kampung Komodo sudah melarangnya agar tidak mengambil gambar terlalu dekat, tetapi Loh Lee Aik itu tidak menghiraukan larangan itu. Sehingga kaki Aik pun digigit binatang tersebut.

Loh Lee Aik langsung dievakuasi untuk mendapatkan pengobatan. Saat berita ini dibuat, ia masih dirawat di Rumah Sakit Umum Siloam Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Bagi orang yang belum mengenal spesies langka ini, gigitan komodo bisa dianggap peristiwa sepele seperti digigit hewan besar lainnya. Namun, bagi yang sudah mendengar keganasan komodo, berita soal manusia yang digigit komodo ini adalah berita besar.

Reptil ini di berbagai terbitan media massa, sering dinobatkan sebagai hewan melata paling berbahaya di dunia. Cara melumpuhkan mangsanya juga paling unik.

Ia tak menggunakan bisa untuk membunuh mangsanya, melainkan bermodalkan air liur (saliva) yang penuh berisi bakteri. Bakterinya pun tidak hanya satu jenis, melainkan hingga 80 jenis. 

Korban yang digigit komodo memang seolah bertarung melawan waktu. Telat sedikit dalam penanganan, bisa berakibat fatal. Semua orang berharap, korban gigitan biawak raksasa ini bisa segera mendapatkan perawatan terbaik.

Baca juga: Wisatawan Asal Singapura yang Digigit Komodo dalam Kondisi Stabil 


Survival ulung

Komodo tidak memiliki bisa. Bagaimana ia bisa melumpuhkan lawannya?

Komodo adalah survival ulang sekaligus karnovora pembunuh dengan senjata yang terkenal efektif. Di pulau yang kecil, dia menduduki puncak piramida makanan.

Tak cuman survival lintas zaman dalam kurun puluhan atau ratusan tahun, tapi jutaan tahun telah berhasil ia lewati. Tepat sekali istilah dragon purba yang dilekatkan padanya.

Komodo menjadi satu binatang purba yang masih bertahan hidup di dunia modern. Reptil ini diperkirakan telah hidup sejak masa Tertiarum Awal (50-60 juta tahun silam) bersamaan dengan masa hidup dinosaurus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com