Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Tak Ikut UNBK karena Lebih Memilih Ikut Ayahnya Menangkap Ikan

Kompas.com - 04/05/2017, 10:00 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Enam siswa SMP di beberapa pulau di Kota Makassar tidak bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) karena memilih ikut bersama ayahnya melaut mencari ikan.

Syafruddin, guru SMP Negeri 41 Pulau Langkai, Makassar, mengatakan, sebanyak 16 siswanya terdaftar sebagai peserta UNBK. Namun, hanya, 10 siswa saja yang berangkat ke Kota Makassar untuk mengikuti UNBK.

"Ada 6 siswaku yang mengundurkan diri, lima di antaranya laki-laki. Mereka lebih memilih ikut berlayar mencari ikan bersama orangtuanya. Saya sudah ajak terus ikut UNBK, tapi tetap tidak mau dan pergi tangkap ikan," kata Syarifuddin, Rabu (3/5/2017).

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 184 siswa-siswi SMP di berbagai pulau-pulau kecil di Kota Makassar menyeberangi lautan untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMK Negeri 4 Makassar sejak, Selasa (2/5/2017).

(Baca selengkapnya: Tak Ada Komputer, 184 Pelajar SMP di Makassar Sebrangi Laut demi UNBK)

Para siswa SMP ini berasal dari Pulau Lae-lae, Pulau Kodingareng, Pulau Barrang Ca'di, Pulau Langkai dan Pulau Bonetambung. Mereka menyeberangi lautan menggunakan kapal layar motor dengan menempuh perjalanan sekitar 2 jam.

Siswa-siswi ini tiba di Kota Makassar dan ditampung disebuah gedung serbaguna PHI yang terletak di Jl Laiya sejak, Senin (1/5/2017). Setibanya di tempat penampungan, siswa-siswi ini langsung menggelar zikir bersama.

Hari ini, Selasa (2/5/2017) siswa-siswi pulau mulai mengikuti UNBK di SMK Negeri 4 Makassar selama tiga hari kedepan. Pelaksanaan UNBK digelar di SMK Negeri 4 Makassar, lantaran sekolah mereka yang berada di pulau-pulau yakni SMP Negeri 38 Pulau Kodingareng, SMP Negeri 39 Pulau Barrang Ca'di, dan SMP Negeri 41 Pulau Lae-lae tidak memiliki komputer serta jaringan internet.

Kepala Sekolah SMP Negeri 38 Pulau Kodingareng, Makassar, Nurhayat Tombor mengatakan, selain fasilitas seperti komputer dan jaringan internet tidak memadai dilakukannya UNBK. Listrik di pulau-pulau kecil di Kota Makassar juga tidak mendukung.

"Listrik di pulau hanya menyala dari jam 6 malam sampai jam 6 pagi. Bagaimana bisa ada penunjang lainnya seperti komputer, belum lagi masalah jaringan internet untuk pelaksanaan UNBK," tuturnya.

Nurhayat mengatakan, 184 dari 5 pulau-pulau mengikuti UNBK di Kota Makassar seluruhnya dibiayai oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar. Mulai dari sewa kapal, sewa gedung PHI sebagai tempat penampungan selama UNBK, hingga gedung ujian di SMK Negeri 4 Makassar.

"Jadi kami ke sini semua ditanggung oleh Dinas Pendidikan. Jadi kita tinggal datang. Siswa-siswi juga semangat mengikuti UNBK, meski bukan dilakukan di sekolah sendiri. Tapi lebih bagus kalau di sekolah sendiri atau di kampung sendiri, agar siswa-siswi tidak jauh dari orang tua mereka. Jadi mereka kesini ujian dilepas orang tuanya dengan doa agar UNBK bisa berjalan dengan lancar," tambahnya.

 

Kompas TV UNBK Tertunda Akibat Komputer Dicuri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com