Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Magelang, Tangis Aryati Saat "Curhat" ke Menteri Khofifah

Kompas.com - 03/05/2017, 06:12 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Tangis haru seketika menyelimuti kamar 3 bangsal Anyelir RSU Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah, ketika Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tiba, Selasa (2/5/2017).

Seorang ibu muda memeluk Khofifah dengan erat. Tangannya masih terpasang infus. Ia setengah tidur di ranjang.

Dialah Aryati Rahayu (29), seorang bidan yang kehilangan dua anak, suami, pengasuh anaknya, dan seluruh harta benda akibat bencana banjir bandang di Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Sabtu (29/4/2017) lalu.

"Sabar ya, yang ikhlas, semua ini sudah kehendak Allah," tutur Khofifah kepada Aryati.

Kedua mata Khofifah tampak berkaca-kaca menangah air mata. Ia terus memeluk Aryati sembari mengelus-elus punggungnya. Sesekali ia berbisik kepada Aryati agar tidak larut dalam kesedihan.

Baca juga: Naik Trail, Menteri Khofifah Sambangi Lokasi Banjir Bandang Magelang

Khofifah juga berpesan agar Aryati menjalani apa yang disarankan dokter selama perawatan di rumah sakit sehingga ia dapat kembali beraktifitas seperti sediakala. Apalagi, Aryati merupakan bidan desa yang pengabdiannya dibutuhkan masyarakat.

“Jangan patah semangat ya, segera pulih dan mengabdi kepada masyarakat,” ujarnya.

Kepada Khofifah, Aryati pun mencurahkan isi hatinya. Dia terlihat sangat tegar, meski tampak menahan kepedihan yang teramat dalam di dadanya. Terlebih saat ia mengenang sang suami, Catur Deni Firmanto (35), yang dicintainya.

"Suami saya itu sering memijit saya, Bu. Dia juga kerap berpesan kepada saya agar tidak berhenti membaca al Qur'an, karena itu satu-satunya pegangan hidup," ungkapnya dengan air mata bercucuran.

Bagi Aryati, suaminya adalah sosok yang penyayang, bertanggung jawab dan memiliki banyak teman.

Baca juga: Korban Banjir Magelang Ditemukan, Ada Jenazah Ibu dan Anak Berpelukan

Sebelum kejadian itu, ucapnya, sang suami beniat hendak menjenguk salah satu temannya yang tertimpa musibah kebakaran. Namun putra sulungnya, Fazad Zaidan Al Afkari (4) merengek tidak mau ditinggal ayahnya.

"Mungkin kalau suami saya jadi menjenguk temannya, dia tidak jadi korban," tuturnya dengan senyum getir.

Aryati menjadi salah satu korban selamat yang berhasil dievakuasi warga. Saat itu, alumni SMA Negeri 2 Kota Magelang tersebut terjepit reruntuhan tembok dan bebatuan. Tubuhnya terendam lumpur. Beruntung Aryanti masih dalam kondisi sadar.

“Saya bisa mendengar suara takbir bersahutan, Allahu Akbar, Allahu Akbar,” katanya.

Dia mengira ajalnya telah tiba. Tubuhnya tak bisa digerakkan. Hanya pasrah dan doa yang dia panjatkan kepada sang Pencipta.

“Saat itu saya sudah pasrah, bahkan saya kira saya lumpuh karena kaki saya tidak bisa bergerak. Tapi Alhamdulillah saya ditemukan oleh para relawan, dan sekarang kondisi saya sudah semakin membaik,” tutur Aryati.

Ia mengatakan Tuhan masih begitu menyayanginya dan sepantasnya sebagai manusia tetap bersyukur apapun yang ditimpakan kepadanya.

“Ini kebesaran Allah, dan Allah mengingatkan kita semua. Saya kuat karena Allah dan Al-Qur’an. Setiap saya merasa sedih, saya membaca Al-Qur’an karena itu obat penawar bagi saya, saya merasa lebih tenang dan lebih ikhlas,” tambahnya.

Kisah Aryati tersebut membuat hampir seluruh pembesuknya ikut larut dalam keharuan. Sebagian besar mereka meneteskan air mata. Ada juga yang tak kuasa hingga akhirnya keluar kamar.

Usai menjenguk Aryati, Khofifah melanjutkan menjenguk korban luka lainnya di bangsal yang sama, yakni Sumarlan dan Ahmad Fauqi. Khofifah tak lupa memberikan doa serta motivasi agar seluruh masyarakat yang terdampak bencana senantiasa diberi ketabahan.

Baca juga: Banjir Magelang, Dalam Tiga Detik Aryati Kehilangan Anak dan Suaminya

Kompas TV Anjing Pelacak Bantu Cari Korban Banjir Bandang Magelang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com