Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hardiknas, Bupati Dedi Rehab Rumah Tak Layak Huni Guru Honorer

Kompas.com - 02/05/2017, 12:52 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ikut bergotong-royong bersama para siswa SD merehab sebuah rumah tak layak huni milik Agung Bagja Firmansyah, salah seorang guru honorer.

Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kampung Karanglayung, Kelurahan Nagri Tengah, Kabupaten Purwakarta, Selasa (2/5/2017).

Baca juga: Tiba di Indonesia, Bupati Dedi Langsung Bawa TKW ke Polres Purwakarta

Kedatangan Bupati Dedi tak disangka pemilik rumah yang tiba-tiba dipanggil di sekolahnya untuk pulang. Setibanya di rumah, Agung langsung berbincang sebentar dan diminta untuk segera mengosongkan rumahnya.

Rumah berukuran 4x5 meter yang atapnya sudah hampir roboh tersebut langsung diperbaiki dan dibangun dengan bangunan berarsitektur Sunda.

"Ayo, mana muridnya kita langsung bereskan rumah karena ini langsung akan direhab. Gak apa-apa ya digusur sebentar, untuk kebahagiaan," jelas Dedi kepada Agung yang berdiri di sampingnya.

Dedi menambahkan, selama ini kesejahteraan para guru honorer di Indonesia sangat memprihatinkan. Sehingga solusi pemerintah adalah menghentikan terlebih dahulu penerimaan guru honorer, dan segera mengangkat guru honorer yang sekarang terdaftar dan sudah lama mengabdi.

"Salah satu solusinya adalah mengangkat para guru honorer yang sudah lama sesuai dengan jangka waktu mengabdi. Sedangkan yang daftar jadi guru honorer baru distop," ungkap Dedi.

Jika selama ini kondisinya tak diubah, tambah Dedi, maka kesejahteraan para guru honorer akan terus seperti ini. Para guru pun akan lama bisa mewujudkan mimpinya diangkat sebagai pegawai negeri sipil.

"Kalau diseleksi pakai sistem ujian, para guru honorer yang lama akan kalah dengan guru honorer baru yang masih fresh," ungkap dia.

Rehab rumah tak layak huni guru honorer ini sebanyak tiga lokal dengan total anggaran Rp 100 juta. Uang tersebut bukan berasal dari APBD, melainkan hasil pengumpulan uang dari rekan-rekan Dedi.

"Jumlah uang ini bukan dari uang negara, tapi uang hasil pengumpulan dari rekan-rekan seikhlasnya," ujarnya.

Baca juga: Bupati Purwakarta Beberkan Resep Pengelolaan Keuangannya

Sebelum merehab rumah, Bupati Dedi pun sempat singgah di sebuah sekolah dasar tak jauh dari rumah guru honorer tersebut. Melihat selokannya kurang bersih, Dedi pun mengajak semua siswa sekolah dasar tersebut untuk membersihkan pekarangan sekolahnya.

Kompas TV Ribuan Kolam Jaring Apung di Waduk Jatiluhur Dibongkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com