Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Hari Pendidikan Nasional dari Kami...

Kompas.com - 02/05/2017, 08:10 WIB

KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Syahroni tinggal bersama bapak dan ibunya yang bekerja sebagai pencari daun pisang serta adiknya yang masih duduk di kelas 1 SD
Syahroni biasa berjualan es campur keliling desa seusai pulang sekolah. Karena akhir-akhir ini musim hujan, berjualan es campur diganti dengan mencari rumput untuk makan kambing tetangganya.

Anak bercerita, dirinya rela bekerja untuk meringankan beban bapak dan ibunya karena untuk sekolah dia harus membayar buku.

"Dibayar berapa saja saya terima kadang juga dapat makan," ungkap siswa kelas 6 SD Banjarsari 1 tersebut.

Saat ditanya apa cita-citanya, Syahroni yang tinggal bersama orangtuanya di Lingkungan Watubuncul Kelurahan Boyolangu Kecamatan Glagah ini mengaku hanya ingin melanjutkan sekolah.

"Saya enggak tahu apa bisa meneruskan sekolah atau tidak. Bapak sudah tua, kasian ibu dan adik saya," katanya pelan.

(Simak selengkapnya perjuangan Syahroni: Syahroni, Bocah 11 Tahun yang Rela Menjual Es Campur demi Buku Sekolah)

3. Salam juga dari para siswa SDN 04 Sungkung, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, yang senang sekali menerima paket berisi tas, seragam dan perlengkapan sekolah dari Presiden RI Joko Widodo.

dok.Kompas TV Para siswa SDN 04 Sungkung menerima paket berisi seragam dan tas serta perlengkapan sekolah dari Presiden RI Joko Widodo, Senin (10/4/2017) pagi.
Kejutan itu datang setelah Anggit Purwoto, guru di sekolah tersebut, merekam video empat siswanya minta tas kepada Jokowi di akun Facebook miliknya.

Anggit mengatakan, dia hanya tak tahan melihat para siswanya selama ini belajar hanya dengan satu buah buku tulis, tidak memiliki pensil atau hanya mengenakan seragam lusuh.

Pria yang telah berada di Sungkung sejak September 2016 melalui program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SMT3) itu lalu memutuskan untuk mengunggah video di akun Facebook miliknya.

"Jadi, sebenarnya hanya keinginan mereka untuk memiliki tas, seragam yang layak sama seperti anak di kota sana. Setidaknya saya ingin mereka merasakan yang namanya arti dari sila ke-5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," tuturnya seperti ditayangkan KompasTV.

(Saksikan binar bahagia anak-anak tersebut dan perjuangan keras para relawan mengantarkan paket tersebut dalam video ini: Ini Video Cerita di Balik Perjalanan Mengantar Tas Jokowi untuk Siswa SD Bengkayang)


 

4. Selamat Hari Pendidikan Nasional juga dari Purwandi (46), Agus Subekti (55), Trisno (54), Sucipto (36), Laila Maulida (35) dan Nurmala Sari (26) yang pagi ini pasti sudah tiba di sekolah setelah basah-basahan menempuh perjalanan sejauh 3,5 kilometer untuk mengajar.

KOMPAS/Bahana Patria Gupta Guru SD Negeri Pojokklitih 3, Kecamatan Plandaan, Jombang, (dari kiri ke kanan) Sucipto, Laila Maulida, Trisno, dan Nurmala Sari, menyeberangi sungai untuk mengajar, Kamis (23/3/2017).
Bukan 3,5 kilometer yang mudah. Karena agar 17 murid mereka di SD Negeri Pojokklitih 3, Kecamatan Plandaan, Jombang, bisa mendapat pendidikan, setiap hari mereka harus melewati bukit, pematang sawah, kebun, dan tiga kali menyeberang sungai selebar 20 meter.

Keringat dan lelah berganti sukacita ketika mereka tiba di sekolah dan mendengarkan teriakan girang para muridnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com