Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magelang Tanggap Darurat Bencana Selama 7 Hari

Kompas.com - 30/04/2017, 21:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah menetapkan status tanggap darurat bencana di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai 29 April - 6 Mei 2017. Status ini ditetapkan setelah beberapa kejadian banjir bandang dan tanah longsor di wilayah ini sejak Sabtu 29 April 2017.

"Karena bencana ini menimbulkan korban jiwa lebih dari 5 orang maka kami tetapkan status darurat bencana sampai 7 hari kedepan," kata Bupati Magelang Zaenal Arifin, dalam keterangan pers, Minggu (30/4/2017).

Menurut Zaenal, status ini berlaku untuk semua wilayah Kabupaten Magelang karena bencana terjadi di beberapa kecamatan. Status ini bertujuan agar penanganan lebih cepat, tepat dan efisien.

Kejadian terparah adalah banjir bandang di Desa Sambungrejo dan Desa Citrosono, Kecamatan Grabag. Data sementara hingga pukul 17.00 WIB, sebanyak 10 orang tewas, tiga luka berat dan dua orang masih dalam pencarian.

(Baca: Korban Banjir Magelang Ditemukan, Ada Jenazah Ibu dan Anak Berpelukan)

Selain korban jiwa, kata Zaenal, sedikitnya 50 rumah rusak rusak berat akibat bencana ini. Semuanya tersebar di 4 Dusun, yakni Dusun Sambungrejo, Nipis, Karanglo di Desa Sambungrejo dan Dusun Deles di Desa Citrosono.

"Kami terus memantau perkembangannya, karena sampai saat ini tim gabungan masing melakukan operasi dan pendataan," ujar Zaenal,

Di hari yang sama longsor terjadi di Srumbung, Ngablak, Mungkid, Salaman dan Borobudur. Namun tidak ada korban jiwa pada musibah di wilayah tersebut.

Atas kejadian banjir bandang di Desa Sambungrejo, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah utamanya membangun posko bencana dan dapur umum.

"Apa yang dibutuhkan masyarakat sekarang kami siap menyediakan," ucap Zaenal.

(Baca: Korban Hilang Banjir Bandang Magelang Bertambah Jadi 7 Orang)

Pihaknya melibatkan seluruh unsur mulai dari TNI, POLRI, BPBD Magelang, Boyolali, Klaten, Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, Basarnas Semarang, belasan komunitas relawan Magelang, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten magelang dan unsur lainnya.

Zaenal menyebut ada 10 sektor yang menjadi fokus penanganan bencana ini, antara lain posko bencana yang dikoordinatori oleh BPBD Magelang, logistik, kesehatan, evakuasi, transportasi, keamanan, barak, pendidikan, informasi dan ekonomi.

Lokasi banjir bandang merupakan areal perbukitan, yang dekat pegunungan Andong dan Telomoyo. Medan dan jalan yang sempit menjadi salah satu faktor yang menyulitkan tim gabungan melakukan operasi.

"Informasi yang kami diperoleh, musibah banjir bandang merupakan kejadian yang pertama kali. Kami imbau masyarakat untuk waspada untuk mengantisipasi bencana susulan," katanya.

Sarwa Pramada Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah menjelaskan status tanggap darurat ditetapkan agar penanganan bencana lebih fokus dan cepat. Status ini bisa diperpanjang sekitar seminggu, bisa status darurat atau recovery.

Kompas TV Petugas Cari 5 Korban Banjir Bandang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com