Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip "Pabrik" Cokelat Milik Warga Desa di Gunungkidul Yogyakarta

Kompas.com - 28/04/2017, 12:48 WIB
Markus Yuwono

Penulis

"Dengan adanya pengolahan cokelat mampu menjadi daya tarik wisata baru di desa kami," ucapnya.

Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung dan membeli cokelat, perekonomian warga pun meningkat. Sebab, biji kakao kering yang awalnya dijual Rp 20.000 per kilonya, sekarang bisa dijual dengan harga Rp 250.000 per kilo.

"Selain wisatawan, Desa Nglanggeran banyak dijadikan studi banding dari daerah lain untuk pengolahan cokelat," ucapnya.

Desa Wisata Nglanggeran awalnya dikembangkan wisata Gunung Api Purba lalu dibangun embung Nglanggeran dan sekarang berkembang pengolahan cokelat. Seluruh bidang usaha langsung melibatkan masyarakat sekitar.

Desa wisata Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, menjadi desa wisata terbaik di Indonesia dan akan menerima penghargaan di ASEAN CBT (community based tourism) Award. Tahun 2017 merupakan 1st ASEAN CBT Award yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Tourism Forum 2017.

(Baca juga: Bakal Unik, Banyuwangi Segera Buka Kampung Cokelat)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com