Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Desa Deklarasikan Dedi Mulyadi Maju Pilkada Jabar

Kompas.com - 26/04/2017, 13:26 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Warga desa yang datang dari berbagai daerah se-Jawa Barat mengikuti acara "Seba Nagri" atau memberi kepada negeri sebagai bentuk ungkapan syukur atas keberhasilan pertanian dan ekonomi di wilayah mereka masing-masing di Purwakarta, Rabu (26/4/2017).

Acara salah satu Adat Sunda ini tiap tahunnya rutin dilaksanakan oleh Kabupaten Purwakarta sebagai salah satu cara mempererat jalinan silaturahmi antar warga.

Berbeda dari tahun sebelumnya, pada Seba Nagri tahun ini,  ribuan warga tiba-tiba mendeklarasikan Dedi Mulyadi untuk maju di Pilkada Gubernur Jabar Tahun 2018.

Antrean warga yang datang sejak pagi diterima langsung oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi beserta istri.

Baca juga: Deddy Mizwar: Pilkada Jabar, Saya Tidak Akan Buru-buru

Warga membawa berbagai hasil bumi yang terdiri dari umbi-umbian, sayuran, buah-buahan hingga makanan khas Sunda. Bahkan beberapa di antaranya juga membawa beras lengkap dengan hewan ternak ayam.

Subhanadisuroso (31) , salah satu warga desa asal Ciamis, dirinya berharap dengan majunya Dedi Mulyadi, akan bisa memberikan perubahan bagi masyarakat desa.

Ia mencontohkan, selama ini di Ciamis gaji RT dan RW hanya Rp 500.000 per tahun, sedangkan di Purwakarta sudah Rp 750.000 per bulan.

"Kami meskipun bukan warga Purwakarta, tapi telah merasakan gagasan Pak Bupati Purwakarta ini di Ciamis dan sekitarnya. Seperti gaji RT dan RW kan sudah beda jauh," ucap dia.

Baca juga: Dipertanyakan karena Maju Pilkada Jabar, Ini 7 Jawaban Ridwan Kamil

Hal sama diungkapkan Omat Rohmat (45), warga asal Cirebon. Omat datang bersama puluhan orang lainnya sengaja ke Purwakarta. Beberapa hasil pertanian seperti singkong, talas dan pisang di wilayahnya sengaja dibawa sebagai ungkapan rasa silaturahmi adat Sunda.

"Saya membawa hasil tani untuk acara Seba Nagri. Kami pun di Cirebon Utara siap mendukung Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jabar," katanya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang menerima langsung warga menyebutkan rutinitas tahunan ini menurutnya sudah turun temurun dilakukan oleh masyarakat terdahulu.

Seluruh hasil bumi yang dibawa oleh masyarakat, menurut Dedi, segera didistribusikan kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkan.

"Ini mah tradisi tahunan ya, beginilah masyarakat desa, selalu silih seba, saling anteuran atau saling mengantar rezeki," ujar dia.

Baca juga: Temui Setya Novanto, Ridwan Kamil Bakal Duet dengan Dedi Mulyadi?

Dedi pun mengaku tidak khawatir jika sebagian pihak menganggap acara ini sebagai gratifikasi massal. Dirinya pun mempersilakan pihak terkait untuk melakukan audit jika acara adat ini dipermasalahkan oleh negara.

"Kalau mau diaudit juga silakan, tidak mungkin kan saya makan semua, karena tujuan acara ini memberikan kebahagiaan bagi mereka yang tidak mampu," sebutnya.

Sementara itu, saat mengetahui dirinya dideklarasikan oleh para warga dan tokoh desa dari 27 kabupaten se-Jawa Barat, Dedi mengucapkan terimakasih atas pernyataan dukungannya. "Terima kasih atas dukungannya,"  kata dia. 

Baca juga: Pilkada Jabar, Desy Ratnasari dan Bima Arya Masih Calon Kuat PAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com