Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Konflik Pilkada DKI Jangan Dibawa ke Daerah

Kompas.com - 21/04/2017, 14:17 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat sekaligus Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang digadang-gadang maju sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat berharap, konflik Pilkada DKI Jakarta tidak dibawa dalam pelaksanaan Pilkada Jawa Barat 2018.

"Konflik pertarungan politik di Jakarta jangan dibawa ke daerah. Ini nanti jadi problem," kata Dedi saat ditemui di Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (21/4/2017).

Dedi menilai jika aroma konflik politik di Jakarta diembuskan ke dalam Pilgub Jabar, masyarakat Jawa Barat tidak akan diuntungkan. 

"Pemilihan kepala daerah adalah pemilihan pemimpin yang harus membangun kemakmuran di daerah, bukan memilih pemimpin yang memiliki ikuatan emosional dan politik dengan kepentingan elite di Jakarta," ungkapnya.

Dedi menjelaskan, permasalahan di Jawa Barat sangat jauh berbeda dengan permasalah di Ibu Kota sehingga memicu konflik yang cukup besar. Namun demikian, dia tidak memungkiri bahwa Pilkada Jawa Barat juga akan terpengaruh hawa Pilkada DKI Jakarta.  

"Dari dulu begitu. Sentralistik politik berdampak konflik. Konflik elite dibawa ke akar rumput, padahal akar rumput memilih pemimpin tidak ada kaitan dengan persoalan elite," ucapnya.

Jika pertikaian elite politik di pusat di bawa ke Pilkada Jawa Barat, sambung Dedi, maka Pilkada Jawa Barat dipastikan akan menguras banyak tenaga dan pikirian.

"Tapi kalau selalu ditarik bahwa pemilihan di Jabar bagian kepentingan elite Jakarta, mau tidak mau ada pertarungan sengit, capek, penuh dengan bumbu dan ketika terpilih belum tentu juga nguntungin rakyat Jawa Barat," tandasnya.

(Baca juga: Ridwan Kamil Akui Pilkada DKI Berdampak pada Situasi Politik di Jabar)

 

Kompas TV Seberapa Besar Peluang untuk Diusung di Pilkada Jabar 2018?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com