Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Ridwan Kamil Soal "Emil Effect"

Kompas.com - 20/04/2017, 06:38 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memberi tanggapan terkait pernyataan sejumlah pengamat politik soal 'Emil Effect' yang punya dampak tak baik terhadap Pilkada Kota Bandung 2018 mendatang.

"Emil Effect" merupakan kondisi di mana masyarakat Bandung punya ekspektasi tinggi untuk memilih wali kota berikutnya. Hal itu pun membuat para calon wali kota Bandung minder.

Menurut dia, label tersebut hanya sebatas penilaian subjektif. Sebab, pada dasarnya ia hanya menularkan etos kerja profesional yang telah ia lakukan sebelum menjadi wali kota atau selama ia menggeluti dunia arsitektur.

"Kerja pas-pasan dikritik, kerja ngabret dikritik. Kudu kumaha (harus bagaimana)? Kalau orang merasa minder itu problem orang itu. saya mah etos kerjanya sebelum jadi walkot setelah jadi walkot sama saja. pekerjaan setepat-tepatnya, seprofesional-profesionalnya, sesolutif-solutifnya," ujar Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di Hotel Best Western, Rabu (19/4/2017).

Baca juga: Pengamat: Emil Effect Buat Pilkada Kota Bandung 2018 Tidak Sehat

Mengenai penilaian pengamat bahwa "Emil Effect" dikhawatirkan membuat dirinya besar kepala,  Ridwan kamil menyebut hal itu salah tafsir. Sebab, selama menjabat sebagai wali kota Bandung ia hanya bekerja sesuai aturan untuk memenuhi janji kampanyenya terdahulu.

"Jadi setiap pemimpin punya gaya masing-masing. Kalau disebut besar kepala itu tafsir orang saja. Saya mah dari dulu diajarkan ibu saya untuk tidak sombong. maka pencapaian di Kota Bandung pun saya mah alhamdulillah saja. Bersaing dalam kebaikan demi ekspektasi masyarakat," ucapnya.

"Saya senang mencari solusi. Dari problem cari solusi. Makanya kerjanya siang malam ke sana ke sini karena ingin menghadirkan banyak perubahan. Etos kerja saya gak aneh-aneh amat. Dididik kerja keras. waktu di Amerika juga sama. datang ke Indonesia setelah tujuh tahun di luar negeri. makanya lulusan arsitek di kantor arsitek saya rata-rata bekerjanya di luar negeri semua karena standar etos kerjanya luar negeri semua," tambah dia.

Baca juga: Pengamat: Emil Effect Bikin Ridwan Kamil Sombong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com