Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Semalaman, Banjir Rendam Jalan Trans Kalimantan

Kompas.com - 19/04/2017, 11:47 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Hujan deras sejak pukul 01.00 WIB hingga sekitar pukul 07.00 WIB membuat jalan Trans Kalimantan sisi selatan, di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah sempat terputus beberapa jam akibat terendam banjir.

Lokasi banjir sekitar 70 kilometer dari Pangkalan Bun ke arah timur. Akibat luapan air itu, sempat terjadi antrean kendaraan dari arah Sampit-Palangka Raya, Pangkalan Bun, serta Kalimantan Barat. Mereka sempat menunggu hingga beberapa jam untuk bisa melewati jalur itu. Sejumlah kendaraan yang berbadan rendah, bahkan memilih balik kanan.

"Banjir mulai meninggi sekitar jam lima pagi tadi. Kondisi saat ini masih banjir. Ada beberapa titik yang merendam jalan. Kalau jalan Trans Kalimantan itu ada tiga titik. Di Desa Karang Mulya, dan di Desa Sungai Pakit ada dua titik," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat, Hermon F Lion, Rabu (19/4/2017).

Hermon menjelaskan, kendaraan mulai bisa melintasi wilayah itu setelah pukul 06.30 WIB.

"Ketinggian air sampai sekitar 1,5 meter. Memang sempat putus tadi pagi. Tapi ini sudah bisa lewat perlahan-lahan, dengan sistem bergiliran. Mobil jenis SUV bisa. Kalau sedan belum bisa," ujarnya.

Berdasarkan pantauan BPBD Kotawaringin Barat, banjir juga sempat merendam ratusan rumah warga di Desa Karang Mulya, Desa Sungai Pakit, Desa Sungai Hijau, dan sejumlah titik di Desa Amin Jaya.

Seluruhnya berada di wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Banjir hingga satu meter juga sempat merendam SMP Negeri 3 Pangkalan Banteng.

"Buku-buku di rak bawah basah semua," bebernya.

Banjir juga menggenangi sejulam titik di jalan koridor milik perusahaan hutan tanaman industri, PT Korintiga Hutani. Jalan ini juga biasa dipakai masyarakat menuju sejumlah desa di wilayah Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, yang berjarak lebih dari seratus kilometer.

"Aku lagi terjebak banjir di jalan koridor arah Pangkut," kata Eni Lestari, salah seorang PNS yang dalam perjalanan dinas menuju desa Riam dan Penahan, di Arut Utara, Rabu (19/4/2017) pukul 10.00 WIB.

Hermon menyebutkan, banjir tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan. Selain itu, ia menduga genangan air terjadi karena tak lagi berfungsinya secara maksimal dua sungai kecil, yaitu Sungai Pakit dan Sungai Hijau, yang mengalir ke Sungai Kumai, di sekitar kawasan tersebut.

"Ada bangunan masyarakat, kemudian ada juga mengecilnya alur, karena proses pemukiman dan pembangunan," ujarnya.

Wilayah Pangkalan Banteng saat ini memang menjadi salah satu kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat. Permukiman, pertokoan, dan bank-bank makin banyak di kawasan eks transmigrasi itu.

Hal itu karena di sekitarnya sejak lebih dua dekade lalu, menjadi pusat perkebunan kelapa sawit dari banyak perusahaan.

Ia mengatakan, banjir yang merendam jalan Trans Kalimantan, bukan sekali ini terjadi. Namun, yang terjadi kali ini tergolong parah.

"Ini agak jarang-jarang. Paling juga setahun sekali. Kalaupun ada tidak sedalam saat ini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com