Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Panut Mulyono, dari Hidup Susah Hingga Jadi Rektor UGM

Kompas.com - 18/04/2017, 06:53 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

Selain itu, Panut memilih untuk tidak banyak bertugas di luar kantornya, bahkan membatasi diri pergi tugas ke luar negeri sekalipun. Ia tidak segan untuk diajak bertemu dan ngobrol dimana pun. Ia berusaha membalas segera setiap pesan yang masuk ke ponsel pintarnya.

"Saya berusaha untuk tetap egaliter, dengan siapa saja saya usahakan supaya mudah ditemui. Di jalan pun biasa berjumpa, ngobrol sangat biasa bagi saya agar tidak ada sumbatan komunikasi," tegasnya.

Sikap yang diambilnya itu, karena ia harus memimpin dan melayani 365 dosen, 400an karyawan, dan ribuan mahasiswa. Komunikasi, baik dengan dosen, karyawan, dan mahasiswa, menurut Panut bisa membawa suasana guyub rukun di keluarga besar Fakultas Teknik yang dimpimpinnya.

(Baca juga: Rektor UGM Pimpin Tim Mitigasi ke Lokasi Longsor di Ponorogo)

 

Selama empat tahun menjadi dekan, Panut berhasil membawa 12 prodi S1 di Fakultas Teknik terkareditasi A. Sebagian prodi S2 dan S3 pun terakreditasi A. "Sekarang ada empat prodi tengah dalam tahapan pengajuan akreditasi internasional," katanya.

Panut juga menginisiasi setiap prodi dan departemen mendirikan semacam dewan penasihat atau advisory board. Dewan tersebut berisi alumni yang bisa memberikan masukkan bagi pengembangan pendidikan dan pengajaran.

Ia menilai, merangkul alumni dengan mengaktifkan pengurus Kagama cukup efektif dalam memberi masukan pada bidang pengajaran dan meningkatkan standar kelulusan. Bagi panut, Fakultas untuk bisa bertahan harus punya hubungan baik dengan alumninya.

Guna menjaga komunikasi dengan mahasiswa, ia menggelar pertemuan dua kali setiap satu semester.  Pertemuan digunakan untuk berdialog dengan Pengurus BEM dan keluarga mahasiwsa tingkat jurusan dan departemen.

Dalam pertemuan itu panut terbiasa menerima kritik dari mahasiswa bahkan tidak jarang ada mahasiswa yang memberikan masukan padanya. Sebaliknya, Panut mememotivasi mahasiswa untuk selalu berpikir kritis terutama dalam menyampaikan aspirasinya yang betul-betul mencerminkan mereka sebagai intelektual muda.

"Saya tantang mereka untuk mencoba mengkritisi Undang-undang Migas yang tidak pro rakyat atau soal kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Keberhasilan Panut selama menjadi dekan adalah peningkatan kegiatan tridarma perguruan tinggi, terutama di bidang riset. Jumlah penelitian naik 60 persen.

"Saya punya impian, peningkatan alat laboratorium jadi canggih, membawa laboratorium di fakultas ini dimanfaatkan dan menjadi rujukan bagi industri," pungkasnya . 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com