Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Lamongan Berikan "Trauma Healing" untuk Anak Korban Longsor Ponorogo

Kompas.com - 08/04/2017, 11:43 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Santri pondok pesantren asal Lamongan yang tergabung dalam Santri Tanggap Bencana (Santana) memberikan trauma healing untuk anak-anak korban tanah longsor di rumah pengungsian Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Jawa Timur, Jumat (7/4/2017). 

Upaya pemulihan trauma itu dilakukan dengan aneka kegiatan anak-anak.

Selain trauma healing, Santana juga memberikan asupan makanan dan minuman bergizi bagi anak-anak pengungsi tanah longsor.

"Kegiatan ini untuk membantu mengatasi trauma anak-anak korban bencana tanah longsor ini kami mulai sejak Minggu ( 2/4/2017) kemarin. Setiap hari temanya berbeda-beda. Hari pertama temanya lingkungan dan hari kedua temanya kasih sayang dan hari ini temanya bela negara," ujar Wakil Koordinator Santana, Nurul Huda di lokasi bencana, Jumat ( 7 / 4 / 2017) siang.

(Baca: Dampak Longsor Ponorogo, Ujian Semester di SD Banaran Ditunda)

Menurut Huda, sekolah gembira itu akan dilaksanakan selama tujuh hari. Namun atas permintaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak masa sekolah gembira diperpanjang sampai batas waktu tidak ditentukan.

"Kami siap sedia. Kalau anak-anak masih membutuhkan kami siap," jelas Huda.

Saat tiba di lokasi, kata Huda, tim Santana melihat kondisi anak-anak korban longsor sangat trauma.

Hal itu tampak dari mimik muka anak-anak yang cemberut bahkan ada yang menangis karena teringat orang tuanya hilang tertimbun tanah longsor.

Menurut Huda, setelah diedukasi dengan trauma healing yang terdiri dari berbagai macam kegiatan anak-anak kembali ceria.

Tak hanya aneka permainan menyenangkan, tim juga memberikan penekanan keagamaan agar anak-anak kuat dan bisa mengikhlaskan kehilangan orang yang disayangi.

Ia menambahkan tim Santana tidak hanya berasal dari kalangan santri.

Relawan yang tergabung berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan seperti mahasiswa, psikolog dan polisi.

(Baca: TNI Bangun 2 Barak untuk Pengungsi Tanah Longsor Ponorogo)

Nampak belasan anak-anak di rumah pengungsian diberikan asupan makanan bergizi berupa susu dan biskuit.

Selain itu, anak-anak korban bencana diajak menyanyi, menggambar hingga menari.

Tim Santana pada hari ketujuh memberikan materi berupa Edukasi trauma healing, asupan makanan tambahan, game education dan membaca Alquran.

Kompas TV Hari keenam proses pencarian 25 korban tertimbun longsor warga Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, masih dilakukan tim sar gabungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com