Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Diintimidasi Guru, Seorang Siswi SMK Coba Bunuh Diri

Kompas.com - 05/04/2017, 16:52 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Amelia Nasution, siswi SMK Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, dirawat di RSUD Padangsidimpuan setelah mencoba bunuh diri dengan meminum racun serangga.

Tindakan nekatnya itu dia lakukan karena tidak kuat mendapat tekanan dari seorang guru yang ingin memenjarakannya.

Baca juga: Kecopetan di Bali, 2 Warga Ukraina Berusaha Bunuh Diri, 1 Orang Tewas

Informasi yang diterima Kompas.com menyebutkan, kejadian bermula saat korban bersama dua temannya, Iddia Annur dan Rini Afrianti, memprotes pihak sekolah dan seorang guru berinisial E di media sosial.

Mereka menuding guru E telah membocorkan kunci jawaban Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kepada seorang siswa berinisial Y yang tak lain adalah anaknya.

Aksi saling serang di media sosial pun terjadi. Mungkin karena tersudut dan kedoknya ketahuan, guru E lalu mengintimidasi korban dan dua temannya. Guru E mengancam akan memenjarakan dan mendenda mereka sebesar Rp 750 juta.

"Kami bertiga diintimidasi, diancam mau dipenjarakan dan denda Rp 750 juta. Anak ibu E dikasih kunci jawaban, sementara yang lain tidak. Ada guru yang keberatan sama kami, dia yang manas-manasi ibu E supaya kami dipenjara," kata Iddia dan Rini yang setia menemani korban.

Kepala SMK Negeri 3 Kota Padangsidempuan, Darwisah Lubis yang dikonfirmasi wartawan saat menjenguk korban mengaku belum mengetahui kejadian ini.

"Soal bocornya kunci jawaban, saya tidak tahu. Saya tahunya, ada siswi kami yang sakit dan di opname, saya jenguk, gara-garanya saya tidak tahu. Sebagai kepala sekolah saya kasih bantuan," kata Darwisah.

Pihak keluarga korban rencananya meminta perlindungan dan pendampingan hukum ke lembaga perlindungan anak.

Baca juga: Diduga Bunuh Diri, Perwira Polisi Ditemukan Tewas di Samping Masjid SPN

Kepala Seksi SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Sagino yang dikonfirmasi via ponselnya mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui permasalahan ini, sehingga belum bisa memberikan jawaban dan mengambil tindakan apa yang akan dilakukan.

"Terima kasih atas informasinya, kasih waktu dulu biar berpikir dulu aku, baru siap kerja ini, nanti kuhubungi, ya... Aku mau lapor atasan dulu, soal sanksi belum bisa komentar aku, itu urusan pimpinan lah," kata Sagino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com