Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Robot-robot Transformers" Jalan-jalan Keliling Kampung, Warga Heboh

Kompas.com - 05/04/2017, 15:57 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Dusun Kadipurwo Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, heboh setelah sejumlah robot ala Transformers berjalan-jalan di perkampungan.

Anak-anak dan sejumlah orangtua menyempatkan diri menonton robot-robot besar dan warna-warni itu berjalan di dusun tersebut sambil menyapa warga.

Robot Itu lebih tinggi dari manusia sehingga tampak dari kejauhan dan menonjol dengan warna warni yang mengkilap. Itulah robot-robot hasil kreativitas Didik Prasetyo (36) bersama lima pemuda desa setempat.

Mereka membuat robot Transformers sebagai usaha produksi Kurnia Robot. Pembuatan robot Transformer dimulai Januari 2016.

Atraksi robot transformer bertarung menggunakan senjata pun ditampilkan di desa itu dan membuat warga berdecak kagum.

Di dalam robot itu ada orang-orang sehingga robot replika film Transformers buatan Didik dan kawan-kawan bisa berjalan, berperang maupun berjoget. Tak pelak robot-robot itu diserbu warga yang menemuinya untuk sekadar foto-foto.

Didik mengatakan, mereka iuran untuk mengumpulkan modal membeli bahan yang dikenal dengan nama spons eva atau busa ati.

Dana yang terkumpul untuk beli cat, spons, dan perlengkapan pendukung lainnya. Cara pengerjaannya yaitu dengan meniru persis gambar robot transformer. Namun untuk skala ukurannya menggunakan feeling saja.

“Yang paling sulit saat memproduksi, ya dalam pembentukan robot dan pengecatan. Kami harus detail, jangan sampai berbeda jauh dengan gambar yang kami contoh, meskipun alat-alat yang digunakan baru sebatas gunting, cutter, dan penggaris. Cat yang kami gunakan adalah cat sintetis. Lalu untuk membuat warna semakin hidup, kami semprotkan minyak M3,” kata Didik.

(Baca selengkapnya: Cerita 5 Pemuda Buat Robot Transformers demi Menyambung Hidup)

Samsul Maarif (30) yang bertugas di bagian produksi menambahkan, ada dua produk yang diproduksi mereka, yakni yang berbentuk robot display dan kostum. Kostum dapat dikenakan, digerakkan, dan telah disesuaikan dengan postur tubuh orang dewasa. Biasanya itu disewakan di lokasi wisata.

“Sedangkan robot displai hanya sekadar dipajang ketika ada event-event. Untuk pengerjaan robot kostum, rata-rata paling cepat dua bulan per robot. Robot displai setinggi rata-rata 3 meter butuh waktu sekitar 3 bulan. Apabila dijual, Rp 7 juta per robot kostum. Sedangkan untuk robot displai Rp 15 juta per buah,” kata guru SD Negeri Sruwen 1 Tengaran Kabupaten Semarang itu.

Berita ini telah tayang di Tribun Jateng, Senin (3/4/2017), dengan judul: Robot Transformer Berjalan di Perkampungan Tengaran Hebohkan Warga, Ini Video Menakjubkan

 

Tribun Jateng/Deni Setiawan Suasana perkampungan di Dusun Kadipurwo RT 02 RW 06, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, yang semula sepi tiba-tiba riuh dipenuhi puluhan anak-anak, remaja, dan para orangtua begitu melihat ada empat sosok robot Transformers berjalan menuju halaman rumah warga di dusun setempat, Jumat (31/3/2017) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com