Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Korban Longsor Ponorogo, Mensos Tunggu Studi Kelayakan

Kompas.com - 05/04/2017, 05:49 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Pemerintah melakukan studi kelayakan ladang-ladang di sekitar kawasan longsor Ponorogo, Jawa Timur untuk dijadikan sebagai lokasi relokasi.

Program relokasi dipastikan untuk dilaksanakan, karena selain didukung warga setempat, kawasan longsoran telah dinyatakan sebagai zona merah yang tidak boleh dijadikan pemukiman.

“Bencana longsor umumnya memang harus relokasi. Kalau dilihat lokasi longsoran rata-rata adalah zona merah,” kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, seusai memberi pengarahan dalam rapat koordinasi program keluarga harapan dan fakir miskin di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (4/4/2017).

Baca juga: Trauma, Warga Korban Longsor Ponorogo Bersedia Direlokasi

Menurut Khofifah, Kementerian Sosial berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk merampungkan secepatnya verifikasi ladang-ladang milik warga yang menjadi korban longsoran.

Jika ladang-ladang yang tersedia lolos verifikasi atau layak ditempati maka akan dijadikan lokasi relokasi.

Sementara jika dinyatakan tidak layak, pemerintah daerah akan mencari lokasi lain sebagai tempat relokasi.

Pemerintah daerah setempat melaporkan, korban longsoran Ponorogo umumnya memiliki ladang-ladang untuk bercocok tanam yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

Tim survei lapangan di antaranya mempertimbangkan topografi seperti tingkat kemiringan untuk menentukan lokasi layak atau tidak untuk tempat relokasi.

Baca juga: Longsor di Ponorogo, 178 Warga Mengungsi

Kompas TV Longsor Ponorogo Akibat Ubah Perbukitan Jadi Perkebunan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com