Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kesibukan Dapur Umum di Lokasi Longsor Ponorogo

Kompas.com - 04/04/2017, 23:58 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com — Posko dapur umum bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo terlihat sibuk setiap harinya. Mereka harus memasak 3.000 nasi bungkus setiap harinya. 

Koordinator Dapur Umum, Gatot Subroto mengatakan, 3.000 bungkus nasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, relawan, petugas medis, dan tim gabungan pencari korban hilang.

"Nasi bungkus itu distribusikan kepada pengungsi, relawan, petugas medis dan anggota tim gabungan yang melakukan pencarian korban, setiap hari. Satu kali masak 1000 bungkus, pagi, siang, dan malam. Jadi sehari 3000 bungkus," ujar Gatot, Selasa (4/4/2017).

(Baca juga: Ini Penyebab Longsor di Ponorogo yang Menewaskan Puluhan Orang)

 

Untuk memasak 3.000 nasi bungkus, tim dapur umum mulai bekerja pukul 00.00 WIB. Pada jam ini, petugas mulai menyiapkan untuk sarapan. Sedangkan di pagi hari, mereka mulai memasak untuk kebutuhan makan siang.

"Saat siang hari proses produksi nasi bungkus untuk kebutuhan makan malam," ucapnya.

Gatot menjelaskan, untuk mengerjakan 3.000 nasi bungkus, ia dibantu 100-200 relawan. Mereka bekerja bergantian di rumah warga yang disulap menjadi dapur umum. Tempatnya sendiri tidak jauh dari lokasi longsor.

"Sementara menunya berganti-ganti setiap hari menyesuaikan bahan yang ada. Terkadang sayuran, mie, telur, dan sarden. Bahan-bahannya kebanyakan dari bantuan warga," tuturnya.

(Baca juga: Evakuasi Korban Longsor Ponorogo Diprediksi hingga Sebulan)

Setelah dibungkus, ribuan nasi bungkus ini didistribusikan ke masing-masing posko. Ia menambahkan, produksi nasi bungkus akan bertambah menjadi 1500 karena ada tambahan relawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com