Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Desa Alami Kesulitan Air Bersih Pasca-Longsor Ponorogo

Kompas.com - 04/04/2017, 23:46 WIB

KOMPAS.com - Sebanyak empat desa mengalami kesulitan air bersih pasca-longsor yang melanda lokasi longsor Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Selama ini, keempat desa tersebut mengandalkan pasokan air dari pusat sumber air di desa tersebut.

"Di Desa Wagir Kidul, masalah air bersih dialami warga kami di Dusun Kerep yang memang selama ini bergantung dengan aliran air bersih dari Banaran. Infonya yang parah malah ada di tiga desa sebelah," kata Kepala Desa Wagir Kidul Siti Aminah dikonfirmasi di Posko Tagana, Desa Wagir Kidul, Selasa (4/4/2017).

Tiga desa lain yang kesulitan air bersih tersebut adalah Desa Singgahan, Bedrug, dan Tegalrejo.

Saat ini, warga hanya mengandalkan air dari hasil penampungan air hujan yang keruh untuk keperluan MCK (mandi cuci kakus) dan sebagian untuk kebutuhan konsumsi.

(Baca juga: Korban Longsor Ponorogo, Intan Kangen Dipeluk Ibu dan Adiknya...)

"Kalau di Dusun Kerep dampaknya tidak separah di Singgahan, Bedrug ataupun Tegalrejo karena warga kami masih bisa mendapat air bersih dari tiga dusun lain sekitar yang sumber airnya bukan dari Banaran," tuturnya.

Informasi dari Kades Banaran Sarnu, sumber air di lokasi bencana tanah longsor Dusun Tangkil memang terdapat tiga mata air.

Satu di antaranya bahkan disebut Sarnu dan beberapa warga memiliki debit sangat besar, sehingga mampu memasok air untuk sejumlah desa di bawahnya serta memenuhi kebutuhan PDAM. Di sumber air itu juga dibangun instalasi tiga pipa besar dengan diameter sebesar batang pohon kelapa.

"Yang kami tahu sumber air di sana memang sangat besar dan menjadi tumpuan suplai air warga desa di bawahnya," kata Mujiat, warga Desa Banaran.

Belum ada konfirmasi langsung dari Kepala Desa Singgahan, Bedrug maupun Kendalrejo terkait dampak hancurnya instalasi air bersih di lokasi bencana tanah longsor Desa Banaran.

Namun, sejumlah warga membenarkan aliran air yang disambung menggunakan pipa dan sebagian lain jaringan selang yang dibangun secara konvensional dan sederhana itu mati total sejak longsor terjadi di Dusun Tangkil, Desa Banaran.

"Kami belum mendapat bantuan air bersih dari daerah ataupun tim BPBD, mungkin karena mereka masih konsentrasi di atas (lokasi bencana)," ujar salah seorang warga Desa Singgahan.

(Baca juga: Ada Suara Gemuruh di Dalam Tanah, Dikhawatirkan Ada Longsor Susulan di Ponorogo)

Dikonfirmasi, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo Setyo Budianto mengaku belum tahu kabar adanya empat desa yang kesulitan air bersih.

"Hla saya malah baru tahu ini dari teman media. Kepala desa atau perangkat juga belum ada yang melapor apalagi bekordinasi dengan BPBD atau posko tanggap darurat bencana di sini," katanya.

Setyo memastikan pasokan air bersih BPBD Ponorogo siap 24 jam untuk menyalurkan bantuan tangki air ke pemukiman yang membutuhkan.

"Mau 100 tangki air pun kami siap kapan dibutuhkan. Tapi kalau tidak ada yang lapor kami tidak mungkin bergerak karena tidak tahu lokasi-lokasi mana yang membutuhkan," ujarnya.

Selain beberapa truk tangki milik BPBD Ponorogo yang sudah siaga di sekitar lokasi bencana Desa Banaran, Setyo mengatakan tawaran bantuan armada truk tangki air juga banyak ditawarkan dari BPBD-BPBD tetangga serta Pemprov Jatim.

 

Kompas TV Longsor Ponorogo Akibat Ubah Perbukitan Jadi Perkebunan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber ANTARA


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com