Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diteror 3 Sarang Tawon Besar, Warga di Semarang Minta Bantuan Tim SAR

Kompas.com - 04/04/2017, 20:52 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Khawatir makin membesar dan bisa mengancam keselamatan warga, tiga sarang lebah besar atau tawon gung (Apis Dorsata) dipindahkan dari peemukiman padat penduduk di Lingkungan Sendangwaru, tepatnya di Jalan Merpati, Kelurahan Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (4/4/2017) siang.

Sarang lebah pertama yang didatangi regu SAR Bumi Serasi dan regu pemadam kebakaran berada di atap rumah milik Gufron (42), warga Jalan Merpati III RT 2 RW I.

Baca juga: Warga Terganggu, Sarang Tawon di Perumahan Dipindahkan

Ukurannya kira-kira tiga kali galon air minum dan menggantung di bawah segitiga kuda-kuda atap rumah menyamping.

"Posisinya memang di bawah genteng di luar bangunan rumah, sehingga kami khawatir ada warga yang tersengat. Apalagi di sini padat penduduknya, ada anak-anak," ungkap Gufron.

Ia sengaja mengontak regu pemadam kebakaran dan SAR Bumi Serasi untuk mengambil sarang tawon gung tersebut lantaran dirinya tidak punya alat yang memadai dan khawatir disengat.

Setelah petugas datang, proses evakuasi sarang lebah pun segera dilakukan. Caranya adalah dengan merusak sarang kemudian dimasukkan ke karung plastik.

Selama proses perusakan sarang lebah, petugas menyemprotkan air yang telah dicampur larutan deterjen. Cara ini dinilai bisa melindungi petugas yang naik dan mendekat ke sarang lebah.

Hanya beberapa menit, sarang lebah berukuran besar ini sudah lenyap. Namun Gufron tetap khawatir lantaran beberapa lebah masih terlihat di dekat rumahnya. Ia berencana mengosongkan rumahnya untuk semalam.

"Lebahnya masih terlihat ya? Nanti malam saya bersama anak istri mau menginap saja di tempat saudara," ucapnya.

Setelah berhasil mengambil sarang tawon di rumah Gufron, petugas beralih ke rumah kontrakan yang dihuni Wuragil Wahyu Sewelas (38) di Jalan Merpati V RT 7 RW I, kemudian juga ke dalam dapur rumah milik Teguh (49) warga Jalan Merpati V RT 2 RW I.

Di rumah Teguh, sarang lebah tawon gung ini berukuran sebesar galon. Sejauh ini memang tidak mengganggu, namun dirinya tetap saja khawatir jika dibiarkan ukuran sarangnya akan bertambah besar dan makin sulit diusir.

"Ini sih masih kecil, Mas, dibanding yang di tempat Pak Gufron yang ukurannya sudah tiga kali lipat besarnya," kata Teguh.

Baca juga: 16 Pengunjung Diserang Tawon di Kebun Raya Bogor, Dua Masih Dirawat

Ketua SAR Bumi Serasi, Sugiarto yang juga ikut dalam proses pemindahan sarang tawon tersebut menjelaskan, mengambil sarang tawon ini harus dilakukan dengan cara yang hati-hati. Sebab, tawon gung ini dikenal memiliki sifat liar dan galak serta menyerang secara berkelompok. Selain itu, sengatannya juga mematikan.

Dirinya harus melindungi diri dari sengatan lebah dengan menggunakan baju pelindung api lengan panjang, sepatu bot, sarung tangan, dan helm full face.

"Ada beberapa strategi, tapi yang dinilai paling aman adalah dengan menyemprotkan air sabun bertekanan untuk menghalau lebahnya. Sehingga lebah tidak bisa menyerang ketika sarangnya dievakuasi," kata Sugiharto.

Kompas TV Baru-baru ini ilmuwan menunjukkan bahwa lebah adalah salah satu hewan pintar yang juga bisa diajari. Percobaan yang dilakukan oleh ahli ekologi perilaku ini dilakukan di London, Inggris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com