Komunikasi terakhir Imam dengan keluarga pada 19 Maret 2017 lalu. Saat itu tidak ada firasat apapun yang dirasakan Wiji. Perbincangan antara keduanya juga biasa saja layaknya keluarga.
"Kami tidak ada firasat apapun saat itu. Ngobrol biasa saja, saling menanyakan kabar, pekerjaan, dan sebagainya. Saya sempat minta dia pulang karena sudah tiga tahun belum pulang. Tapi dia tidak mau karena katanya sudah cocok dengan pekerjaannya saat ini," ungkap Wiji.
Wiji mengaku sangat ingin jenazah Imam segera dipulangkan. Bahkan, ia tidak lagi meminta asuransi seperti yang dijanjikan oleh agen jika jenazah Imam diotopsi. Setiap malam keluarganya menggelar doa bersama untuk Imam.
"Tidak dapat asuransi tidak apa-apa, yang penting anak saya pulang. Semasa hidup anak saya itu suka membantu keluarga, ikut membiayai sekolah adik-adiknya," ungkap Wiji.
Hingga berita ini ditulis, agen penyalur tenaga kerja Imam Widiyanto yang ada di Cilacap belum dapat dihubungi. Begitupun dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Magelang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.