Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Longsor Ponorogo, Intan Kangen Dipeluk Ibu dan Adiknya...

Kompas.com - 04/04/2017, 11:46 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Sejak mendapatkan kabar ibu dan adiknya hilang ditelan tanah longsor, Sabtu ( 1 / 4 / 2017) , Intan Laratika Putri tidak pernah berhenti berdoa.

Siswi kelas IV SD Negeri I Banaran itu masih berharap bisa bertemu Misri, ibunya dan adiknya, Arvin Dwi Anugerah yang berumur enam bulan.

Keinginan Intan bertemu dengan Misri dan Arvin bukan tanpa alasan. Sebelum keduanya hilang tertimbun tanah longsor bersama rumahnya, saat malam hari, tidur Intan selalu ditemani ibu dan adiknya.

"Kangen dipeluk ibu dan adik. Kalau malam sebelum tidur, biasanya saya tidur bersama ibu dan adik," ujar Intan yang ditemui di tempat pengungsian tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Senin (3/4/2017).

Baca juga: Ini Penyebab Longsor di Ponorogo yang Menewaskan Puluhan Orang

Sebelum bencana longsor menimbun rumah, ibu dan adiknya, Intan masih sempat berpamitan kepada ibunya berangkat ke sekolah sekitar pukul 06.30 WIB. Satu setengah jam kemudian, tiba-tiba guru kelasnya menghentikan pelajaran pramukanya.

"Sekitar jam 8 guru saya menyampaikan pelajaran dihentikan dan murid dipulangkan lebih awal karena ada bencana," tutur Intan.

Mengetahui rumah Intan, ibu dan adiknya terkubur, gurunya mengantar ke rumahnya. Setibanya di lokasi, Intan terperangah melihat rumah dan seisinya sudah terkubur tanah longsor. Intan pun menangis karena ibu dan adiknya ikut terkubur dan tertimbun tanah longsor.

Ayahnya, Bonari yang selamat langsung memeluk Intan dan membawanya ke pos pengungsian di rumah kepala desa Banaran. Intan tak mampu menahan tangis seharian saat itu bila teringat ibu dan adiknya yang terkubur tanah longsor.

Baca juga: Saya Berteriak Memanggil Anak Saya, tetapi Rumah Sudah Tertimbun Tanah...

Ia mengaku kangen dengan adik dan ibunya. Intan tak bisa lagi bermain bersama adiknya, usai pulang sekolah.

"Padahal adik saya sementara lucu-lucunya. Saya sering gendong dan menciumi kalau lagi gemes," kata Intan.

Tiga hari di pengungsian dan belum ada kabar nasib ibu dan adiknya, Intan tak sendiri. Banyak anak-anak seumuran yang mengalami nasib yang sama. Intan tak lagi menangis seperti dua hari sebelumnya. Wajahnya mulai bersinar dan banyak tersenyum. Ia pun sudah bermain dengan temannya, Rani di halaman rumah pengungsian.

Selain merindukan pelukan ibu dan adiknya, Intan juga menginginkan tiga boneka beruangnya kembali ke pelukannya. Pasalnya, saat tanah longsor menimbun rumahnya, tiga boneka beruang itu yang ditaruh tempat tidur adiknya.

Setelah ibu dan adiknya hilang ditimbun tanah longsor bersama rumahnya, Intan akan tinggal bersama bapaknya di rumah saudara.

Baca juga: Ketegaran Ariska Kehilangan Keluarga Besarnya di Longsor Ponorogo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com